e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 17 November 2022
Ayat SH: Ulangan 10:1-11
Judul: Wujud Kasih-Nya
Barangkali banyak orang Kristen yang kurang menyadari bahwa penulisan firman Tuhan dalam loh batu terjadi sebanyak dua kali. Pada kali pertama loh batu itu dihancurkan oleh Musa saking geramnya ia saat bangsa Israel didapati menyembah patung lembu emas. Lantas, Musa memohon agar Tuhan kembali berfirman dan menuntun umat Israel dengan ketetapan-Nya. Maka, terjadilah untuk kedua kalinya penulisan loh batu, dan itulah yang ada dalam teks bacaan kita kali ini.
Allah sendirilah yang memerintahkan Musa untuk menuliskan kembali firman-Nya (1-2). Penulisan kembali dua loh batu itu menegaskan komitmen Allah untuk menjalin relasi dengan manusia. Musa dalam kemarahannya telah merusak loh batu itu, tetapi Allah dalam kasih-Nya berkenan untuk memulihkannya. Allah hendak memastikan bahwa firman-Nya itu tidak hanya tertulis dalam loh batu, melainkan juga dilakukan oleh segenap umat-Nya. Itulah sebabnya, suku Lewi ditunjuk untuk melayani Tuhan di tengah-tengah bangsa itu agar firman Tuhan sungguh-sungguh dihidupi (8-9). Demikianlah pernyataan kasih Tuhan kepada umat-Nya.
Tidak sekalipun Tuhan memikirkan yang buruk atas umat-Nya. Betapapun buruknya perbuatan bangsa Israel, bahkan juga kita pada saat ini. Janji Tuhan tetaplah abadi, yakni Ia tidak akan memusnahkan kita (10).
Sering kali kita memaknai ketetapan dan firman Tuhan sebagai sesuatu yang sangat memberatkan. Kita begitu terbeban untuk membaca bahkan melakukan firman itu. Akhirnya, sering kali muncullah pemakluman bila kita jatuh dalam dosa. Mungkin selama ini cara pandang kita keliru terhadap firman-Nya.
Perikop kita hari ini mengingatkan bahwa sesungguhnya firman Allah adalah bentuk perjanjian kasih Allah kepada kita, umat-Nya. Ia ingin kita hidup dengan baik dan berelasi terus dengan-Nya. Firman-Nya akan memandu kita untuk mewujudkan hal itu dalam hidup kita. Sebab itu, hiduplah dengan penuh syukur kepada-Nya. Taatilah firman-Nya karena dengan demikianlah kita belajar untuk sungguh-sungguh mengasihi-Nya. [WDN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/11/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+10:1-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+10:1-11
Ulangan 10:1-11
1 "Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah sebuah tabut dari kayu;
2 maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua loh ke dalam tabut itu.
3 Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu di tanganku.
4 Dan pada loh itu Ia menuliskan, sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di atas gunung dari tengah-tengah api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN memberikannya kepadaku.
5 Lalu aku turun kembali dari atas gunung, dan aku meletakkan loh-loh itu ke dalam tabut yang telah kubuat; dan di situlah tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.
6 Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi imam menggantikan dia.
7 Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya.
8 Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai sekarang.
9 Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.
10 Maka aku ini berdiri di atas gunung seperti yang pertama kali, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan sekali inipun TUHAN mendengarkan aku: TUHAN tidak mau memusnahkan engkau.
11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bersiaplah, pergilah berjalan di depan bangsa itu, supaya mereka memasuki dan menduduki negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 17 November 2022
Ayat SH: Ulangan 10:1-11
Judul: Wujud Kasih-Nya
Barangkali banyak orang Kristen yang kurang menyadari bahwa penulisan firman Tuhan dalam loh batu terjadi sebanyak dua kali. Pada kali pertama loh batu itu dihancurkan oleh Musa saking geramnya ia saat bangsa Israel didapati menyembah patung lembu emas. Lantas, Musa memohon agar Tuhan kembali berfirman dan menuntun umat Israel dengan ketetapan-Nya. Maka, terjadilah untuk kedua kalinya penulisan loh batu, dan itulah yang ada dalam teks bacaan kita kali ini.
Allah sendirilah yang memerintahkan Musa untuk menuliskan kembali firman-Nya (1-2). Penulisan kembali dua loh batu itu menegaskan komitmen Allah untuk menjalin relasi dengan manusia. Musa dalam kemarahannya telah merusak loh batu itu, tetapi Allah dalam kasih-Nya berkenan untuk memulihkannya. Allah hendak memastikan bahwa firman-Nya itu tidak hanya tertulis dalam loh batu, melainkan juga dilakukan oleh segenap umat-Nya. Itulah sebabnya, suku Lewi ditunjuk untuk melayani Tuhan di tengah-tengah bangsa itu agar firman Tuhan sungguh-sungguh dihidupi (8-9). Demikianlah pernyataan kasih Tuhan kepada umat-Nya.
Tidak sekalipun Tuhan memikirkan yang buruk atas umat-Nya. Betapapun buruknya perbuatan bangsa Israel, bahkan juga kita pada saat ini. Janji Tuhan tetaplah abadi, yakni Ia tidak akan memusnahkan kita (10).
Sering kali kita memaknai ketetapan dan firman Tuhan sebagai sesuatu yang sangat memberatkan. Kita begitu terbeban untuk membaca bahkan melakukan firman itu. Akhirnya, sering kali muncullah pemakluman bila kita jatuh dalam dosa. Mungkin selama ini cara pandang kita keliru terhadap firman-Nya.
Perikop kita hari ini mengingatkan bahwa sesungguhnya firman Allah adalah bentuk perjanjian kasih Allah kepada kita, umat-Nya. Ia ingin kita hidup dengan baik dan berelasi terus dengan-Nya. Firman-Nya akan memandu kita untuk mewujudkan hal itu dalam hidup kita. Sebab itu, hiduplah dengan penuh syukur kepada-Nya. Taatilah firman-Nya karena dengan demikianlah kita belajar untuk sungguh-sungguh mengasihi-Nya. [WDN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/11/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+10:1-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+10:1-11
Ulangan 10:1-11
1 "Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah sebuah tabut dari kayu;
2 maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua loh ke dalam tabut itu.
3 Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu di tanganku.
4 Dan pada loh itu Ia menuliskan, sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di atas gunung dari tengah-tengah api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN memberikannya kepadaku.
5 Lalu aku turun kembali dari atas gunung, dan aku meletakkan loh-loh itu ke dalam tabut yang telah kubuat; dan di situlah tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.
6 Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi imam menggantikan dia.
7 Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya.
8 Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai sekarang.
9 Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.
10 Maka aku ini berdiri di atas gunung seperti yang pertama kali, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan sekali inipun TUHAN mendengarkan aku: TUHAN tidak mau memusnahkan engkau.
11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bersiaplah, pergilah berjalan di depan bangsa itu, supaya mereka memasuki dan menduduki negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar