e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 November 2022
Bacaan : AYUB 28
Setahun: Kisah Para Rasul 14-16
Nats: "Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." (Ayub 28:28)
Renungan:
HIKMAT DAN AKAL BUDI
Seorang siswa yang dikenal nakal mendadak berubah. Tidak lagi suka membolos atau menyontek saat ulangan. Rupanya kedatangan seorang guru baru membawa dampak baginya. Ternyata guru baru itu adalah pamannya, adik dari ibunya. Ia begitu takut dan hormat kepadanya. Ia tidak mau kenakalannya menyakiti dan mempermalukan pamannya.
Jika keberadaan orang lain dapat memberi dampak yang cukup besar pada diri seseorang, terlebih panggilan Tuhan atas hidup manusia. Panggilan Ilahi untuk keluar dari dosa dan kesengsaraan menuju berkat dan perjanjian baru merupakan sebuah perkenanan besar. Karena itu panggilan Allah ini semestinya mendorong orang percaya memiliki rasa takut dan hormat kepada Allah. Rasa takut dan hormat kepada Allah inilah yang memungkinkan manusia beroleh hikmat. Takut akan Allah juga mendorong manusia menjauhi kejahatan, yang merupakan buah dari akal budi. Hikmat dan akal budi yang demikian inilah yang merupakan landasan hubungan orang percaya dengan Allah.
Manusia tidak mungkin memperoleh hikmat dengan kekuatannya sendiri. Keahlian, ilmu dan teknologi yang memungkinkan manusia menggali potensi bumi dan membangun dunia pun tak dapat menemukannya. Faktanya, Ayub justru menemukan hikmat melalui penderitaannya. Karena hikmat adalah perkenanan Tuhan. Hikmat merupakan harta karun yang tersembunyi di dalam Tuhan, dinyatakan oleh firman, diterima dengan iman, melalui Roh Kudus. Dengan hikmat yang nyata di dalam rasa takut dan hormat akan Allah saja, karunia penebusan-Nya atas kita mampu bertahan terhadap uji waktu dan pencobaan. --EBL/www.renunganharian.net
TAKUT AKAN TUHAN DAN MENJAUHI KEJAHATAN MEMUNGKINKAN KITA BEROLEH HIKMAT DAN AKAL BUDI.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/11/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?AYUB+28
AYUB 28
1 "Memang ada tempat orang menambang perak dan tempat orang melimbang emas;
2 besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga.
3 Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.
4 Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia.
5 Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir seperti oleh api.
6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buaspun, dan mata elang tidak melihatnya;
8 binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya.
9 Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya;
10 di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat segala sesuatu yang berharga;
11 air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang.
12 Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
13 Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup.
14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
15 Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
16 Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
17 tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
18 Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.
19 Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak dapat dinilai dengan emas murni.
20 Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?
21 Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara.
22 Kebinasaan dan maut berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami.
23 Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.
24 Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit.
25 Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, dan mengatur banyaknya air,
26 ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat guruh,
27 ketika itulah Ia melihat hikmat, lalu memberitakannya, menetapkannya, bahkan menyelidikinya;
28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+14-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 November 2022
Bacaan : AYUB 28
Setahun: Kisah Para Rasul 14-16
Nats: "Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." (Ayub 28:28)
Renungan:
HIKMAT DAN AKAL BUDI
Seorang siswa yang dikenal nakal mendadak berubah. Tidak lagi suka membolos atau menyontek saat ulangan. Rupanya kedatangan seorang guru baru membawa dampak baginya. Ternyata guru baru itu adalah pamannya, adik dari ibunya. Ia begitu takut dan hormat kepadanya. Ia tidak mau kenakalannya menyakiti dan mempermalukan pamannya.
Jika keberadaan orang lain dapat memberi dampak yang cukup besar pada diri seseorang, terlebih panggilan Tuhan atas hidup manusia. Panggilan Ilahi untuk keluar dari dosa dan kesengsaraan menuju berkat dan perjanjian baru merupakan sebuah perkenanan besar. Karena itu panggilan Allah ini semestinya mendorong orang percaya memiliki rasa takut dan hormat kepada Allah. Rasa takut dan hormat kepada Allah inilah yang memungkinkan manusia beroleh hikmat. Takut akan Allah juga mendorong manusia menjauhi kejahatan, yang merupakan buah dari akal budi. Hikmat dan akal budi yang demikian inilah yang merupakan landasan hubungan orang percaya dengan Allah.
Manusia tidak mungkin memperoleh hikmat dengan kekuatannya sendiri. Keahlian, ilmu dan teknologi yang memungkinkan manusia menggali potensi bumi dan membangun dunia pun tak dapat menemukannya. Faktanya, Ayub justru menemukan hikmat melalui penderitaannya. Karena hikmat adalah perkenanan Tuhan. Hikmat merupakan harta karun yang tersembunyi di dalam Tuhan, dinyatakan oleh firman, diterima dengan iman, melalui Roh Kudus. Dengan hikmat yang nyata di dalam rasa takut dan hormat akan Allah saja, karunia penebusan-Nya atas kita mampu bertahan terhadap uji waktu dan pencobaan. --EBL/www.renunganharian.net
TAKUT AKAN TUHAN DAN MENJAUHI KEJAHATAN MEMUNGKINKAN KITA BEROLEH HIKMAT DAN AKAL BUDI.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/11/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?AYUB+28
AYUB 28
1 "Memang ada tempat orang menambang perak dan tempat orang melimbang emas;
2 besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga.
3 Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.
4 Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia.
5 Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir seperti oleh api.
6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buaspun, dan mata elang tidak melihatnya;
8 binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya.
9 Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya;
10 di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat segala sesuatu yang berharga;
11 air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang.
12 Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
13 Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup.
14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
15 Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
16 Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
17 tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
18 Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.
19 Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak dapat dinilai dengan emas murni.
20 Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?
21 Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara.
22 Kebinasaan dan maut berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami.
23 Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.
24 Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit.
25 Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, dan mengatur banyaknya air,
26 ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat guruh,
27 ketika itulah Ia melihat hikmat, lalu memberitakannya, menetapkannya, bahkan menyelidikinya;
28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+14-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+14-16
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar