(e-SH) 10 Oktober -- Wahyu 16 - Balas Kasih, Bukan Balas Dendam

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 10 Oktober 2022
Ayat SH: Wahyu 16

Judul: Balas Kasih, Bukan Balas Dendam

Tidak ada seorang pun yang suka dimarahi. Ketika seseorang melampiaskan kemarahannya kepada kita, pertanyaan dalam benak kita adalah: "Mengapa?" dan "Layakkah aku diperlakukan demikian?"

Wahyu 16 mencatat tentang kegenapan murka Allah, yang digambarkan dengan tujuh cawan murka yang ditimpakan atas seluruh dunia (1). Setiap elemen kehidupan tidak terluput dari murka Allah: bumi (2), laut (3), sungai-sungai dan mata-mata air (4), matahari (8), takhta binatang buas (10), Sungai Efrat yang besar (12), serta angkasa (17).

Membaca perikop ini, pertanyaan yang bisa muncul di benak kita adalah: "Mengapa Allah melakukan tindakan itu?" dan "Apakah bumi memang pantas menerima semua itu?"

Dunia sudah begitu dikuasai oleh dosa, sedemikian rupa hingga mereka tidak dapat lagi menghargai kekudusan, lebih memilih untuk menghujat nama Allah, dan menolak untuk bertobat. Murka yang dinyatakan Allah adalah wujud keadilan-Nya atas dunia. Penghakiman yang dinyatakan Allah bukanlah tindakan balas dendam, melainkan tindakan kasih. Mengapa demikian? Karena Allah Pencipta dunia ini.

Tindakan Allah memiliki maksud supaya dunia berkarya untuk memuliakan Allah. Namun, alih-alih memuliakan Allah, manusia-dalam keberdosaannya-malahan mencoba untuk memuliakan diri mereka sendiri. Manusia membangun kerajaan bagi kemuliaannya sendiri. Maka, Allah menghadirkan keadilan supaya manusia mendapat balasan setimpal dengan tindakan mereka terhadap Allah. Ia mengingatkan kita bahwa manusia adalah ciptaan-Nya, yang diciptakan untuk sebuah maksud, yakni memuliakan-Nya; dan bahwa setiap pikiran, perkataan, dan tindakan kita seharusnya dilandasi maksud untuk memuliakan Allah.

Kitab Wahyu bukanlah catatan untuk membuat kita makin jauh dari Tuhan, melainkan sebuah kitab yang justru memanggil kita kembali pulang ke Rumah Bapa yang kekal, dengan cara bertobat kepada-Nya. Cara untuk memuliakan Allah adalah dengan mengakui karya Allah dalam kehidupan kita! [IBS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/10/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+16

Wahyu 16

 1  Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
 2  Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.
 3  Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
 4  Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
 5  Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
 6  Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
 7  Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
 8  Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
 9  Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
10  Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
11  dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
12  Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
13  Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
14  Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
15  "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
16  Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.
17  Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
18  Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
19  Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
20  Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
21  Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar