e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 4 September 2022
Ayat SH: Amsal 22:1-16
Judul: Manusia Sejati
Kita hidup dalam dunia yang menganggap kesejatian manusia dinilai dari apa yang ia punya, pakai, dan makan. Banyak orang berlomba-lomba untuk memamerkan harta, pakaian, restoran dan menu makanannya di laman media sosialnya. Banyak orang juga memberi banyak like atas unggahan yang menampilkan kemewahan.
Akan tetapi, menurut pengamsal, kesejatian manusia bukan perkara milik (having), melainkan keberadaan (being). Manusia adalah ciptaan Tuhan (2). Menjadi manusia yang dikasihi orang lebih berharga daripada memiliki kekayaan besar dalam perak dan emas (1). Mengapa? Karena kehormatan dan kehidupan adalah ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan (4). Selain itu, orang yang membagi harta kepada orang yang berkekurangan akan diberkati (9). Sebaliknya, orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri akan merugikan diri saja (16).
Nilai seorang manusia ditentukan oleh Allah, bukan karena hartanya. Di hadapan Allah, semua manusia sama nilainya. Setiap manusia adalah penyandang gambar dan rupa Allah.
Kiranya kebenaran itu menyadarkan kita dalam dua hal. Pertama, kita patut bersyukur atas keadaan kita saat ini. Kita tidak perlu iri terhadap keadaan orang lain. Kita juga tidak perlu berupaya menjadi orang lain. Demikian juga, kita tidak perlu merasa kecil hati jika kita tidak memiliki apa yang dimiliki orang lain. Jadilah diri sendiri, cukupkanlah dengan apa yang ada pada diri sendiri, dan tetaplah menjadi orang yang rendah hati. Ingatlah bahwa kebanggaan kita adalah kita dimiliki dan memiliki Allah, Pencipta.
Kedua, kiranya kita memperlakukan sesama manusia dengan baik secara adil. Kiranya, kita tidak menjadikan sesama kita sebagai objek lelucon (prank) demi meraup keuntungan dari unggahan media sosial kita. Sebab, sesama kita adalah ciptaan yang dikasihi dan dihargai oleh Allah. Kiranya, kita pun tidak menilai dan memperlakukan seseorang berdasarkan apa yang ia punya, apa yang ia pakai, dan apa yang ia makan. [JMH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+22:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+22:1-16
Amsal 22:1-16
1 Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN.
3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
5 Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu.
6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
7 Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.
8 Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa.
9 Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.
10 Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.
11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.
13 Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan."
14 Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya.
15 Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
16 Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 4 September 2022
Ayat SH: Amsal 22:1-16
Judul: Manusia Sejati
Kita hidup dalam dunia yang menganggap kesejatian manusia dinilai dari apa yang ia punya, pakai, dan makan. Banyak orang berlomba-lomba untuk memamerkan harta, pakaian, restoran dan menu makanannya di laman media sosialnya. Banyak orang juga memberi banyak like atas unggahan yang menampilkan kemewahan.
Akan tetapi, menurut pengamsal, kesejatian manusia bukan perkara milik (having), melainkan keberadaan (being). Manusia adalah ciptaan Tuhan (2). Menjadi manusia yang dikasihi orang lebih berharga daripada memiliki kekayaan besar dalam perak dan emas (1). Mengapa? Karena kehormatan dan kehidupan adalah ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan (4). Selain itu, orang yang membagi harta kepada orang yang berkekurangan akan diberkati (9). Sebaliknya, orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri akan merugikan diri saja (16).
Nilai seorang manusia ditentukan oleh Allah, bukan karena hartanya. Di hadapan Allah, semua manusia sama nilainya. Setiap manusia adalah penyandang gambar dan rupa Allah.
Kiranya kebenaran itu menyadarkan kita dalam dua hal. Pertama, kita patut bersyukur atas keadaan kita saat ini. Kita tidak perlu iri terhadap keadaan orang lain. Kita juga tidak perlu berupaya menjadi orang lain. Demikian juga, kita tidak perlu merasa kecil hati jika kita tidak memiliki apa yang dimiliki orang lain. Jadilah diri sendiri, cukupkanlah dengan apa yang ada pada diri sendiri, dan tetaplah menjadi orang yang rendah hati. Ingatlah bahwa kebanggaan kita adalah kita dimiliki dan memiliki Allah, Pencipta.
Kedua, kiranya kita memperlakukan sesama manusia dengan baik secara adil. Kiranya, kita tidak menjadikan sesama kita sebagai objek lelucon (prank) demi meraup keuntungan dari unggahan media sosial kita. Sebab, sesama kita adalah ciptaan yang dikasihi dan dihargai oleh Allah. Kiranya, kita pun tidak menilai dan memperlakukan seseorang berdasarkan apa yang ia punya, apa yang ia pakai, dan apa yang ia makan. [JMH]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/09/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+22:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+22:1-16
Amsal 22:1-16
1 Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN.
3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
5 Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu.
6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
7 Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.
8 Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa.
9 Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.
10 Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.
11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.
13 Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan."
14 Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya.
15 Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
16 Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar