(e-SH) 18 September -- Wahyu 5 - Masih Ada Harapan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 18 September 2022
Ayat SH: Wahyu 5

Judul: Masih Ada Harapan

Allah menyingkapkan kepada Yohanes sesuatu yang sangat penting dan rahasia, yaitu rencana dan kehendak-Nya di hari-hari terakhir (3). Yohanes juga diberi tahu bahwa tak ada seorang pun yang dapat membuka rahasia tersebut. Hal itu membuat dia sangat sedih dan berputus asa, sebab jemaat yang sedang teraniaya bisa kehilangan arah dan harapan di dalam kehidupan yang sulit.

Namun, salah seorang tua-tua menghibur Yohanes dan menunjukkan adanya harapan dengan berkata, "Janganlah engkau menangis" (5). Memang orang-orang Kristen pada masa itu terlihat sangat lemah, menderita, dan tak memiliki kuasa. Tetapi sejatinya, apa yang tampak di luar tidaklah selalu mewakili kenyataan. Seperti Kristus yang mereka sembah, sekalipun terlihat seperti domba lemah dan tersembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh, yang artinya berkuasa dan mengetahui secara sempurna (6). Gambaran itu menjadi harapan bagi orang percaya.

Kekuasaan sejati bukanlah berada di tangan para penguasa dunia, sebab mereka tidak memiliki kuasa perihal apa pun yang akan terjadi di akhir zaman (3). Kekuasaan sejati ada di tangan Yesus yang sekalipun digambarkan sebagai domba tersembelih yang lemah, Dia adalah Singa dari Yehuda yang perkasa, tunas dari Kerajaan Daud. Ketika Dia memerintah, semua makhluk di bumi akan tersungkur menyembah (8).

Yesus sangat layak ditinggikan karena Ia mengasihi kita dan mau memberikan hidup bagi semua orang, tak memandang ras, suku, bangsa dan bahasa (9). Jika Yesuslah yang kita sembah, maka harapan tak akan pernah sirna. Sebab, kita tahu kepada siapa harapan kita berlabuh.

Kita kerap kali harus berhadapan dengan orang-orang yang jauh lebih berkuasa yang kadang begitu jahat dan tidak adil. Pada saat seperti itu, kita merasa lemah, tak berdaya, dan kehilangan harapan. Saat itulah kita perlu ingat bahwa di dalam orang-orang tersebut bukanlah Tuhan yang berkuasa dan mereka tidak melihat akan kehidupan secara sempurna. Suatu hari nanti mereka akan berhadapan dengan Sang Penguasa Sejati! [JHN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/09/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+5
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+5

Wahyu 5

 1  Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
 2  Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
 3  Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
 4  Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
 5  Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
 6  Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
 7  Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
 8  Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
 9  Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
10  Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
11  Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
12  katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
13  Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
14  Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar