(e-RH) 6 September -- LUKAS 17:11-19 - MEMAHAMI KEHERANAN YESUS

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 6 September 2022
Bacaan : LUKAS 17:11-19
Setahun: Yehezkiel 20-21
Nats: Salah seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring. (Lukas 17:15)

Renungan:

MEMAHAMI KEHERANAN YESUS

Suatu ketika saya mengajak sembilan anak untuk makan bersama di sebuah restoran. Melihat mereka menikmati hidangan dengan lahap, saya merasakan kebahagiaan yang tak dapat terlukiskan dengan perkataan. Menariknya, setelah kami selesai makan dan bersiap untuk kembali ke rumah di mana lokasi kegiatan berpusat, hanya satu anak yang mengucapkan terima kasih secara langsung, sedangkan delapan anak lainnya bersikap biasa saja.

Setiap kali mengingat peristiwa itu, saya mengerti alasan keheranan Yesus ketika melihat hanya ada satu orang kusta yang kembali kepada-Nya setelah mendapati dirinya sembuh. Ia bahkan mengungkapkan rasa syukurnya dengan tersungkur di hadapan Yesus. Namun ironisnya, sembilan orang lainnya yang juga mengalami kesembuhan tidak pernah kembali untuk berterima kasih atas mukjizat yang Yesus kerjakan atas diri mereka. Jika dipikir sikap kesembilan orang itu memang keterlaluan, seolah mereka tak pernah diajarkan untuk berterima kasih atas kebaikan atau pertolongan yang orang lain berikan. Terlebih mereka menerima pertolongan yang tidak biasa, karena kesembuhan dari kusta dan setelah dinyatakan tahir, maka sanksi sosial pun akan terhapuskan dari kehidupan mereka.

Namun, tanpa sadar terkadang kita berlaku seperti sembilan orang kusta tadi dalam merespons kebaikan Tuhan yang pernah kita terima. Kita lupa berterima kasih, terutama ketika menerima berkat yang menurut kita biasa atau wajar dialami orang percaya. Padahal, jika Tuhan menarik berkat itu dari hidup kita, mungkin keadaan kita takkan pernah sama. --GHJ/www.renunganharian.net
   
BERTERIMA KASIH ADALAH BUKTI BAHWA KITA MENGHARGAI SETIAP KEBAIKAN ALLAH.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+17:11-19

LUKAS 17:11-19

11  Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12  Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13  dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
14  Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15  Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16  lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17  Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18  Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
19  Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+20-21
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+20-21

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar