e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 5 September 2022
Bacaan : Kisah Para Rasul 18:24-28
Setahun: Yehezkiel 17-19
Nats: Ia telah menerima pengajaran tentang Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. (Kisah Para Rasul 18:25)
Renungan:
AREA BUTA APOLOS
Jendela Johari adalah teknik yang digunakan untuk membantu orang lebih memahami hubungan dengan diri dan orang lain yang lebih baik. Teori ini diciptakan tahun 1955 oleh dua psikolog Amerika, yakni Joseph Luft dan Harrington Ingham. Jendela Johari terdiri dari empat area. Pertama adalah area terbuka, yakni sifat atau kepribadian yang mudah dilihat oleh diri sendiri maupun orang lain. Kedua adalah area buta, yakni sifat yang tidak bisa kita identifikasi sendiri, namun dapat dilihat orang lain. Ketiga adalah area tersembunyi, yakni sifat yang sengaja kita sembunyikan, sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Dan keempat adalah area misteri, yakni sifat yang baik kita maupun orang lain tak bisa mengidentifikasikannya.
Ternyata teori ini juga dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk dalam menilai pengetahuan seseorang. Ini terlihat dalam kisah Apolos, seorang Yahudi kelahiran Aleksandria, Mesir. Ia terpelajar, fasih bicara dan mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran tentang Yesus dan mengajarkannya dengan bersemangat, namun ternyata pengetahuannya belum lengkap. Syukurlah, Priskila dan Akwila dapat melihat area buta Apolos. Mereka pun mengajarnya dengan teliti, sehingga Apolos menjadi penginjil yang berani dan pembela iman Kristen yang andal.
Diperlukan kerendahan hati seperti Apolos untuk menerima koreksi dan bimbingan. Dan diperlukan hikmat serta kecintaan terhadap kebenaran untuk dapat bertindak seperti Priskila dan Akwila. Kita hendaknya mengikuti teladan mereka. --HT/www.renunganharian.net
PANDANGLAH ORANG-ORANG DI SEKELILING KITA SEBAGAI ALAT TUHAN UNTUK MENOLONG DAN MEMPERLENGKAPI KITA MENJADI ALAT KEMULIAAN-NYA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+18:24-28
Kisah Para Rasul 18:24-28
24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.
26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.
28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+17-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+17-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 5 September 2022
Bacaan : Kisah Para Rasul 18:24-28
Setahun: Yehezkiel 17-19
Nats: Ia telah menerima pengajaran tentang Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. (Kisah Para Rasul 18:25)
Renungan:
AREA BUTA APOLOS
Jendela Johari adalah teknik yang digunakan untuk membantu orang lebih memahami hubungan dengan diri dan orang lain yang lebih baik. Teori ini diciptakan tahun 1955 oleh dua psikolog Amerika, yakni Joseph Luft dan Harrington Ingham. Jendela Johari terdiri dari empat area. Pertama adalah area terbuka, yakni sifat atau kepribadian yang mudah dilihat oleh diri sendiri maupun orang lain. Kedua adalah area buta, yakni sifat yang tidak bisa kita identifikasi sendiri, namun dapat dilihat orang lain. Ketiga adalah area tersembunyi, yakni sifat yang sengaja kita sembunyikan, sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Dan keempat adalah area misteri, yakni sifat yang baik kita maupun orang lain tak bisa mengidentifikasikannya.
Ternyata teori ini juga dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk dalam menilai pengetahuan seseorang. Ini terlihat dalam kisah Apolos, seorang Yahudi kelahiran Aleksandria, Mesir. Ia terpelajar, fasih bicara dan mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran tentang Yesus dan mengajarkannya dengan bersemangat, namun ternyata pengetahuannya belum lengkap. Syukurlah, Priskila dan Akwila dapat melihat area buta Apolos. Mereka pun mengajarnya dengan teliti, sehingga Apolos menjadi penginjil yang berani dan pembela iman Kristen yang andal.
Diperlukan kerendahan hati seperti Apolos untuk menerima koreksi dan bimbingan. Dan diperlukan hikmat serta kecintaan terhadap kebenaran untuk dapat bertindak seperti Priskila dan Akwila. Kita hendaknya mengikuti teladan mereka. --HT/www.renunganharian.net
PANDANGLAH ORANG-ORANG DI SEKELILING KITA SEBAGAI ALAT TUHAN UNTUK MENOLONG DAN MEMPERLENGKAPI KITA MENJADI ALAT KEMULIAAN-NYA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+18:24-28
Kisah Para Rasul 18:24-28
24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.
26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.
28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+17-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+17-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar