(e-SH) 29 Agustus -- Amsal 19:1-17 - Beriman, Berakal Budi, dan Berbelas Kasih

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 29 Agustus 2022
Ayat SH: Amsal 19:1-17

Judul: Beriman, Berakal Budi, dan Berbelas Kasih

Salah satu persoalan dunia modern adalah kegamangan dalam memosisikan pengetahuan/akal budi dan iman dalam hidup keseharian yang dijalani oleh manusia. Demikianlah konflik abadi dunia modern: satu pihak berkata bahwa akal budilah yang terpenting, sementara pihak lainnya berpendapat bahwa imanlah yang paling penting.

Menjawab situasi di atas, mari kita gali lebih dalam Kitab Amsal yang memiliki posisi yang cukup bijak dalam menjawab persoalan perdebatan akal budi dengan iman. Kitab Amsal merupakan sebuah kitab yang berisi petuah kehidupan. Petuah itu merupakan hikmat, yang dalam beberapa bagian diidentikkan dengan akal budi dan pengetahuan. Jelas, terdapat peran akal budi dalam kedamaian dan kesejahteraan hidup manusia. Bahkan, mendengarkan hikmat dan memakai akal budi adalah salah satu tanda ketertundukan kepada Allah.

Perikop bacaan kita hari ini cukup banyak berbicara mengenai hidup yang berakal budi (2-5, 10-11, 13-15). Bahkan, tertulis bahwa menjalani hidup yang berakal budi berarti memegang firman Tuhan (6, 8). Siapa saja yang menaati ketetapan Allah dan firman-Nya akan selamat (16). Hidup yang bersandar pada hikmat Tuhan menuntun seseorang untuk memiliki kelakuan yang bersih. Tertulis bahwa memiliki orang-orang yang penuh hikmat dan berakal budi di sekitar kita adalah sebuah berkat tersendiri (14). Sebaliknya, berada di sekeliling orang bebal adalah malapetaka tersendiri (13).

Kehidupan yang penuh hikmat dan taat kepada Tuhan menuntun orang untuk mewujudkan hidup yang penuh belas kasih kepada sesama. Menjalani hidup yang berbelas kasihan berarti mau memerhatikan orang miskin dan lemah dengan cara berderma dan berbuat baik. Mari kita wujudkan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang memerlukan pertolongan.

Oleh sebab itu, marilah kita mensyukuri akal budi pemberian Allah dan memakainya untuk mewujudkan kasih serta hidup yang penuh belas kasihan. Dengarkanlah hikmat Allah yang dapat kita temui dalam segenap hidup keseharian kita. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/08/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+19:1-17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+19:1-17

Amsal 19:1-17

 1  Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal.
 2  Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.
 3  Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.
 4  Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya.
 5  Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.
 6  Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi.
 7  Orang miskin dibenci oleh semua saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka tetapi mereka tidak ada lagi.
 8  Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan.
 9  Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa.
10  Kemewahan tidak layak bagi orang bebal, apalagi bagi seorang budak memerintah pembesar.
11  Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
12  Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.
13  Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.
14  Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN.
15  Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.
16  Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati.
17  Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar