e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Agustus 2022
Ayat SH: Amsal 18:1-24
Judul: Hati-hati dalam Berkata
Kita mungkin sering mendengar sebuah nasihat berupa pepatah untuk berhati-hati dalam berkata-kata: "mulutmu harimaumu". Nasihat senada juga dapat kita temukan dalam bacaan kita hari ini.
Perkataan yang diucapkan oleh orang bebal akan menimbulkan perbantahan (6). Ayat ini menegaskan, perkataan yang diucapkan dengan sembarangan akan membawa perselisihan bagi yang mengucapkannya dan bahkan bisa berdampak buruk pada orang lain.
Senada dengan peringatan tersebut adalah perkataan fitnah terhadap orang lain (8). Celakanya, banyak orang-walaupun sudah mengetahui jika seseorang tengah memfitnah pihak lainnya-tetap saja menerima perkataan itu sebagai sebuah kebenaran tanpa upaya untuk mengklarifikasinya terlebih dahulu. Situasi tersebut bagaikan orang yang menelan fitnah karena fitnah enak rasanya (8).
Pada akhirnya, perkataan yang diucapkan oleh setiap orang pasti membawa akibat tertentu. Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya (8). Demikianlah ungkapan penulis Amsal yang kemudian makin dipertegas bahwa lidah memiliki kuasa untuk menyelamatkan hidup seseorang atau merusaknya (21). Dengan demikian, setiap orang harus siap menanggung segala akibat dari ucapannya.
Kesadaran akan akibat yang ditimbulkan oleh perkataan seharusnya membawa orang-orang yang berhikmat untuk senantiasa berhati-hati dan berkata dengan bijak. Orang yang bersandar pada hikmat Tuhan, perkataannya akan menjadi seperti sumber air yang dalam, yang mendatangkan kesegaran serta kesejukan bagi tubuh dan jiwa.
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkataan sejatinya sudah kita sadari. Namun, karena kelemahan kita sebagai manusia, sering kali begitu sulit rasanya untuk mengendalikan diri. Maka dari itu, kita perlu bersandar penuh pada pertolongan Tuhan. Dalam Dia ada keselamatan serta perlindungan, karena Allah adalah menara yang kuat bagi setiap orang yang berlindung kepada-Nya. [WDN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/08/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+18:1-24
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+18:1-24
Amsal 18:1-24
1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.
2 Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.
3 Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh.
4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir.
5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan.
6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.
7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.
8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.
9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.
12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
15 Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.
16 Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.
17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.
18 Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa.
19 Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
20 Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.
23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Agustus 2022
Ayat SH: Amsal 18:1-24
Judul: Hati-hati dalam Berkata
Kita mungkin sering mendengar sebuah nasihat berupa pepatah untuk berhati-hati dalam berkata-kata: "mulutmu harimaumu". Nasihat senada juga dapat kita temukan dalam bacaan kita hari ini.
Perkataan yang diucapkan oleh orang bebal akan menimbulkan perbantahan (6). Ayat ini menegaskan, perkataan yang diucapkan dengan sembarangan akan membawa perselisihan bagi yang mengucapkannya dan bahkan bisa berdampak buruk pada orang lain.
Senada dengan peringatan tersebut adalah perkataan fitnah terhadap orang lain (8). Celakanya, banyak orang-walaupun sudah mengetahui jika seseorang tengah memfitnah pihak lainnya-tetap saja menerima perkataan itu sebagai sebuah kebenaran tanpa upaya untuk mengklarifikasinya terlebih dahulu. Situasi tersebut bagaikan orang yang menelan fitnah karena fitnah enak rasanya (8).
Pada akhirnya, perkataan yang diucapkan oleh setiap orang pasti membawa akibat tertentu. Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya (8). Demikianlah ungkapan penulis Amsal yang kemudian makin dipertegas bahwa lidah memiliki kuasa untuk menyelamatkan hidup seseorang atau merusaknya (21). Dengan demikian, setiap orang harus siap menanggung segala akibat dari ucapannya.
Kesadaran akan akibat yang ditimbulkan oleh perkataan seharusnya membawa orang-orang yang berhikmat untuk senantiasa berhati-hati dan berkata dengan bijak. Orang yang bersandar pada hikmat Tuhan, perkataannya akan menjadi seperti sumber air yang dalam, yang mendatangkan kesegaran serta kesejukan bagi tubuh dan jiwa.
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkataan sejatinya sudah kita sadari. Namun, karena kelemahan kita sebagai manusia, sering kali begitu sulit rasanya untuk mengendalikan diri. Maka dari itu, kita perlu bersandar penuh pada pertolongan Tuhan. Dalam Dia ada keselamatan serta perlindungan, karena Allah adalah menara yang kuat bagi setiap orang yang berlindung kepada-Nya. [WDN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/08/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+18:1-24
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+18:1-24
Amsal 18:1-24
1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.
2 Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.
3 Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh.
4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir.
5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan.
6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.
7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.
8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.
9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.
12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
15 Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.
16 Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.
17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.
18 Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa.
19 Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
20 Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.
23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar.
24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar