(e-SH) 20 April -- Lukas 24:50-53 - Ekspresi yang Niscaya

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 20 April 2022
Ayat SH: Lukas 24:50-53

Judul: Ekspresi yang Niscaya

Niscaya adalah satu hal yang pasti terjadi. Misalnya, jika seseorang menabung uang sebesar seratus ribu rupiah per hari secara konsisten, maka dalam satu bulan niscaya ia mengumpulkan tiga juta rupiah. Juga, jika seseorang selalu berbuat baik, niscaya banyak orang yang menyukainya.

Dalam kekristenan, kita juga mengenal konsep keniscayaan ini. Misalnya, jika seseorang mengasihi Tuhan, niscaya dia akan menaati firman Tuhan. Keniscayaan akan mendapat respons yang spontan dalam bentuk ekspresi.

Dalam perikop ini, kita bisa melihat ekspresi para murid. Ketika Tuhan Yesus hendak naik ke surga, Tuhan Yesus memberkati mereka (50). Ketika mereka diberkati, respons mereka adalah sujud menyembah kepada Tuhan (52), menjadi penuh sukacita (52), senantiasa berada di dalam Bait Allah (53), dan senantiasa memuliakan Allah (53).

Dalam banyak kesempatan, kita mungkin sudah mendengar perkataan: "Orang yang mengasihi Tuhan dapat dilihat dari buahnya." Artinya, seberapa pun hebatnya kita mengatakan kita mengasihi Tuhan, tetapi jika tidak ada ekspresi yang selaras dengan apa yang kita ucapkan, maka kita belum mengasihi Tuhan. Ekspresi dari murid-murid muncul dengan tidak dibuat-buat. Artinya, ekspresi tersebut muncul secara niscaya. Pasalnya, mereka telah mengalami peristiwa yang luar biasa bersama Tuhan dan mereka mengasihi-Nya. Gambaran ekspresi ini juga menjadi ekspresi jemaat mula-mula dan Gereja di sepanjang zaman.

Jika kita mengaku bahwa kita diberkati oleh Tuhan, maka ekspresi yang ditunjukkan oleh murid-murid juga seharusnya menjadi ekspresi kita sekarang. Kita akan menjadi pribadi yang senantiasa menyembah Tuhan, dipenuhi sukacita, rindu beribadah, dan senantiasa memuliakan Tuhan. Jika belum, kita harus meminta kepada Tuhan dalam doa, supaya kita mengalami dan mengenal Tuhan. Pengenalan yang baik menuntun kita kepada ekspresi-ekspresi tersebut dengan niscaya, bukan ekspresi kemunafikan yang dibuat-buat agar terlihat baik di depan manusia. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/04/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+24:50-53
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+24:50-53

Lukas 24:50-53

50  Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
51  Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
52  Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
53  Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar