e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Maret 2022
Ayat SH: Mazmur 18:31-43
Judul: Bolehkah Balas Dendam?
Di dalam Alkitab ada banyak hal yang sulit dipahami dan tidak jarang membuat kita bingung. Misalnya, soal balas dendam. Alkitab dengan jelas sekali menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki kita membalas dendam, tetapi di sisi lain ada ayat-ayat yang sepertinya mengizinkan balas dendam.
Salah satu perikop kontroversial yang berkaitan dengan balas dendam adalah mazmur kita hari ini, khususnya ayat 38-43. Di sini kita melihat bagaimana Daud melakukan pembalasan terhadap musuh-musuhnya, bahkan seperti tidak ada ampun dan mengindikasikan bahwa tindakan itu benar. Untuk memahami hal itu, mari kita pahami konteks Mazmur 18 ini.
Kalau kita melihat ayat 1, jelas bahwa mazmur ini merupakan nyanyian syukur Daud kepada Tuhan oleh karena pertolongan Tuhan yang melepaskannya dari musuh, khususnya Saul. Kisah pengejaran Saul terhadap Daud penuh dengan pengampunan dari Daud terhadap Saul. Kepada kita justru dipertontonkan bagaimana Daud adalah seorang yang tidak mau membalas dendam. Meskipun ada sejumlah kesempatan bagi Daud untuk membunuh Saul, ia tidak melakukannya. Daud membuang kesempatan itu karena menghormati Tuhan.
Kalau demikian, apakah perikop ini kontradiktif? Jawabannya, tentu saja tidak. Perikop ini adalah bagian dari pengakuan Daud bahwa segala sesuatu yang ia alami, termasuk kemenangan-kemenangan terhadap musuh-musuhnya, terjadi karena pertolongan Tuhan.
Daud hendak mengatakan bahwa apa yang diterima oleh musuh-musuhnya adalah hal yang wajar sebagai konsekuensi atas kejahatan mereka, bukan hanya kepada Daud, tetapi kepada Tuhan. Oleh karena itu, mereka patut mendapat hukuman dari Allah, dan Daud dipakai Allah untuk menghukum mereka. Jadi, apa yang kita baca bukan Daud yang menjadi pendendam, tetapi keadilan Allahlah yang harus dinyatakan.
Oleh sebab itu, jangan pernah berpikir untuk melakukan balas dendam! Jika ada yang harus dihukum, itu adalah bagian Allah. Bagian kita adalah belajar mengampuni sesama. [ABL]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/03/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+18:30-42
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+18:30-42
Mazmur 18:30-42
30 (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
31 (18-32) Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?
32 (18-33) Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;
33 (18-34) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;
34 (18-35) yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
35 (18-36) Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan kanan-Mu menyokong aku, kemurahan-Mu membuat aku besar.
36 (18-37) Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.
37 (18-38) Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan;
38 (18-39) aku meremukkan mereka, sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi; mereka rebah di bawah kakiku.
39 (18-40) Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.
40 (18-41) Kaubuat musuhku lari dari padaku, dan orang-orang yang membenci aku kubinasakan.
41 (18-42) Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
42 (18-43) Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 23 Maret 2022
Ayat SH: Mazmur 18:31-43
Judul: Bolehkah Balas Dendam?
Di dalam Alkitab ada banyak hal yang sulit dipahami dan tidak jarang membuat kita bingung. Misalnya, soal balas dendam. Alkitab dengan jelas sekali menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki kita membalas dendam, tetapi di sisi lain ada ayat-ayat yang sepertinya mengizinkan balas dendam.
Salah satu perikop kontroversial yang berkaitan dengan balas dendam adalah mazmur kita hari ini, khususnya ayat 38-43. Di sini kita melihat bagaimana Daud melakukan pembalasan terhadap musuh-musuhnya, bahkan seperti tidak ada ampun dan mengindikasikan bahwa tindakan itu benar. Untuk memahami hal itu, mari kita pahami konteks Mazmur 18 ini.
Kalau kita melihat ayat 1, jelas bahwa mazmur ini merupakan nyanyian syukur Daud kepada Tuhan oleh karena pertolongan Tuhan yang melepaskannya dari musuh, khususnya Saul. Kisah pengejaran Saul terhadap Daud penuh dengan pengampunan dari Daud terhadap Saul. Kepada kita justru dipertontonkan bagaimana Daud adalah seorang yang tidak mau membalas dendam. Meskipun ada sejumlah kesempatan bagi Daud untuk membunuh Saul, ia tidak melakukannya. Daud membuang kesempatan itu karena menghormati Tuhan.
Kalau demikian, apakah perikop ini kontradiktif? Jawabannya, tentu saja tidak. Perikop ini adalah bagian dari pengakuan Daud bahwa segala sesuatu yang ia alami, termasuk kemenangan-kemenangan terhadap musuh-musuhnya, terjadi karena pertolongan Tuhan.
Daud hendak mengatakan bahwa apa yang diterima oleh musuh-musuhnya adalah hal yang wajar sebagai konsekuensi atas kejahatan mereka, bukan hanya kepada Daud, tetapi kepada Tuhan. Oleh karena itu, mereka patut mendapat hukuman dari Allah, dan Daud dipakai Allah untuk menghukum mereka. Jadi, apa yang kita baca bukan Daud yang menjadi pendendam, tetapi keadilan Allahlah yang harus dinyatakan.
Oleh sebab itu, jangan pernah berpikir untuk melakukan balas dendam! Jika ada yang harus dihukum, itu adalah bagian Allah. Bagian kita adalah belajar mengampuni sesama. [ABL]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/03/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+18:30-42
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+18:30-42
Mazmur 18:30-42
30 (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
31 (18-32) Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?
32 (18-33) Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;
33 (18-34) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;
34 (18-35) yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
35 (18-36) Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan kanan-Mu menyokong aku, kemurahan-Mu membuat aku besar.
36 (18-37) Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.
37 (18-38) Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan;
38 (18-39) aku meremukkan mereka, sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi; mereka rebah di bawah kakiku.
39 (18-40) Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.
40 (18-41) Kaubuat musuhku lari dari padaku, dan orang-orang yang membenci aku kubinasakan.
41 (18-42) Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
42 (18-43) Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar