e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 15 Februari 2022
Ayat SH: Yeremia 15:1-9
Judul: Tuhan Marah?
Pada 26 Desember 2004 silam tsunami melanda Aceh akibat gempa berkekuatan 9, 1 Skala Richter, hingga menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Sherina, salah seorang musisi Indonesia menyatakan belasungkawanya dengan membuat lagu yang berjudul "Indonesia Menangis". Sebagian awal lirik lagunya, "Tuhan, marahkah Kau padaku? Inikah akhir duniaku? Kau hempaskan jari-Mu di ujung Banda, tercenganglah seluruh dunia". Benarkah Tuhan marah seperti dalam lirik lagu itu? Mengapa dan bagaimana Dia marah?
Tuhan marah? Kenapa tidak? Marah terjadi karena seseorang merasa tersakiti atau merasa terganggu. Nas hari ini menggambarkan kenyataan itu. Tuhan tidak asal marah. Kemarahan Tuhan disebabkan oleh kekecewaan-Nya yang hebat karena dosa bangsa Yehuda. Berulang kali mereka meninggalkan Tuhan. Hal itu dilakukan sejak zaman Manasye bin Hizkia, raja Yehuda yang memerintah di Yerusalem (4, 6). Bagaimana sikap Tuhan? Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa.
Dalam ayat 1-9, Tuhan menyampaikan pesan-Nya dalam doa syafaat Yeremia. Pertama, antipati atau rasa tidak suka Tuhan terhadap umat-Nya (1). Kedua, hukuman yang mengerikan, Tuhan tidak segan-segan menyerahkan umat-Nya kepada kesengsaraan yang dahsyat, yaitu maut, pedang, kelaparan, dan tawanan (2-5). Ketiga, putusnya hubungan sebagai akibat telah menolak dan meninggalkan Tuhan (6-9).
Jika tetap tidak berbalik, Tuhan akan memberikan hukuman yang lebih mengerikan. Kehancuran yang ditandai dengan kematian anak-anak dan janda-janda jumlahnya jauh lebih banyak. Hal itu menjadi peringatan bagi kita, agar jangan bermain-main dengan dosa!
Sampai kapan kita hidup terus-menerus dengan melakukan kesalahan, melawan Tuhan, dan menolak segala kebaikan-Nya? Hidup yang kita miliki sesungguhnya kepunyaan Tuhan. Marilah kita menyadari semua dosa dan bertobat, sebelum semua terlambat! Seharusnya kita lebih menghargai karya keselamatan Allah dalam hidup kita. [EMR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/02/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yeremia+15:1-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+15:1-9
Yeremia 15:1-9
1 TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa dan Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!
2 Dan apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah kami harus pergi?, maka jawablah mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan, ke tawananlah!
3 Aku akan mendatangkan atas mereka empat hukuman, demikianlah firman TUHAN: pedang untuk membunuh, anjing-anjing untuk menyeret-nyeret, burung-burung di udara dan binatang-binatang di bumi untuk memakan dan menghabiskan.
4 Dengan demikian Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, oleh karena segala apa yang dilakukan Manasye bin Hizkia, raja Yehuda, di Yerusalem."
5 "Siapakah yang akan merasa kasihan terhadap engkau, hai Yerusalem, dan siapakah yang akan turut berdukacita dengan engkau? Siapakah yang akan singgah untuk menanyakan perihal kesehatanmu?
6 Engkau sendiri telah menolak Aku, demikianlah firman TUHAN, telah pergi meninggalkan Aku. Maka Aku mengacungkan tangan-Ku dan membinasakan engkau; Aku sudah jemu untuk merasa sesal.
7 Aku menampi mereka dengan tampi di kota-kota negeri; Aku membuat umat-Ku kehilangan anak dan membinasakan mereka, karena mereka tidak berbalik dari tingkah langkah mereka.
8 Janda-janda di antara mereka Kubuat lebih besar jumlahnya dari pada pasir laut. Aku mendatangkan ke atas ibu dan teruna suatu pembinasa pada tengah hari. Dengan tiba-tiba Aku menurunkan ke atas mereka kegelisahan dan kekejutan.
9 Maka meranalah perempuan yang sudah tujuh kali melahirkan, nafasnya mengap-mengap, baginya matahari sudah terbenam selagi hari siang, ia menjadi malu dan tersipu-sipu. Sisa mereka akan Kuserahkan kepada pedang di depan musuh-musuh mereka, demikianlah firman TUHAN."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 15 Februari 2022
Ayat SH: Yeremia 15:1-9
Judul: Tuhan Marah?
Pada 26 Desember 2004 silam tsunami melanda Aceh akibat gempa berkekuatan 9, 1 Skala Richter, hingga menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Sherina, salah seorang musisi Indonesia menyatakan belasungkawanya dengan membuat lagu yang berjudul "Indonesia Menangis". Sebagian awal lirik lagunya, "Tuhan, marahkah Kau padaku? Inikah akhir duniaku? Kau hempaskan jari-Mu di ujung Banda, tercenganglah seluruh dunia". Benarkah Tuhan marah seperti dalam lirik lagu itu? Mengapa dan bagaimana Dia marah?
Tuhan marah? Kenapa tidak? Marah terjadi karena seseorang merasa tersakiti atau merasa terganggu. Nas hari ini menggambarkan kenyataan itu. Tuhan tidak asal marah. Kemarahan Tuhan disebabkan oleh kekecewaan-Nya yang hebat karena dosa bangsa Yehuda. Berulang kali mereka meninggalkan Tuhan. Hal itu dilakukan sejak zaman Manasye bin Hizkia, raja Yehuda yang memerintah di Yerusalem (4, 6). Bagaimana sikap Tuhan? Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa.
Dalam ayat 1-9, Tuhan menyampaikan pesan-Nya dalam doa syafaat Yeremia. Pertama, antipati atau rasa tidak suka Tuhan terhadap umat-Nya (1). Kedua, hukuman yang mengerikan, Tuhan tidak segan-segan menyerahkan umat-Nya kepada kesengsaraan yang dahsyat, yaitu maut, pedang, kelaparan, dan tawanan (2-5). Ketiga, putusnya hubungan sebagai akibat telah menolak dan meninggalkan Tuhan (6-9).
Jika tetap tidak berbalik, Tuhan akan memberikan hukuman yang lebih mengerikan. Kehancuran yang ditandai dengan kematian anak-anak dan janda-janda jumlahnya jauh lebih banyak. Hal itu menjadi peringatan bagi kita, agar jangan bermain-main dengan dosa!
Sampai kapan kita hidup terus-menerus dengan melakukan kesalahan, melawan Tuhan, dan menolak segala kebaikan-Nya? Hidup yang kita miliki sesungguhnya kepunyaan Tuhan. Marilah kita menyadari semua dosa dan bertobat, sebelum semua terlambat! Seharusnya kita lebih menghargai karya keselamatan Allah dalam hidup kita. [EMR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/02/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yeremia+15:1-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+15:1-9
Yeremia 15:1-9
1 TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa dan Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!
2 Dan apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah kami harus pergi?, maka jawablah mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan, ke tawananlah!
3 Aku akan mendatangkan atas mereka empat hukuman, demikianlah firman TUHAN: pedang untuk membunuh, anjing-anjing untuk menyeret-nyeret, burung-burung di udara dan binatang-binatang di bumi untuk memakan dan menghabiskan.
4 Dengan demikian Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, oleh karena segala apa yang dilakukan Manasye bin Hizkia, raja Yehuda, di Yerusalem."
5 "Siapakah yang akan merasa kasihan terhadap engkau, hai Yerusalem, dan siapakah yang akan turut berdukacita dengan engkau? Siapakah yang akan singgah untuk menanyakan perihal kesehatanmu?
6 Engkau sendiri telah menolak Aku, demikianlah firman TUHAN, telah pergi meninggalkan Aku. Maka Aku mengacungkan tangan-Ku dan membinasakan engkau; Aku sudah jemu untuk merasa sesal.
7 Aku menampi mereka dengan tampi di kota-kota negeri; Aku membuat umat-Ku kehilangan anak dan membinasakan mereka, karena mereka tidak berbalik dari tingkah langkah mereka.
8 Janda-janda di antara mereka Kubuat lebih besar jumlahnya dari pada pasir laut. Aku mendatangkan ke atas ibu dan teruna suatu pembinasa pada tengah hari. Dengan tiba-tiba Aku menurunkan ke atas mereka kegelisahan dan kekejutan.
9 Maka meranalah perempuan yang sudah tujuh kali melahirkan, nafasnya mengap-mengap, baginya matahari sudah terbenam selagi hari siang, ia menjadi malu dan tersipu-sipu. Sisa mereka akan Kuserahkan kepada pedang di depan musuh-musuh mereka, demikianlah firman TUHAN."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar