(e-SH) 5 Januari -- 1 Raja-raja 15:25-16:7 - Bila Kuasa Menjadi Tujuan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 5 Januari 2022
Ayat SH: 1 Raja-raja 15:25-16:7

Judul: Bila Kuasa Menjadi Tujuan

Perikop hari ini menceritakan berakhirnya dinasti Yerobeam dan Baesa naik takhta di kerajaan Israel. Pada saat yang sama, kerajaan Yehuda dipimpin oleh Asa. Di bawah pemerintahan Asa selama 41 tahun, Yehuda tenteram. Sebaliknya, kerajaan Israel bergolak terus.

Selama pemerintahan Asa, mereka berganti pemimpin sebanyak enam sampai tujuh kali. Di antaranya berturut-turut ada Nadab, Baesa, Ela, Zimri, Tibni, dan Omri yang saling menjatuhkan dan membunuh. Sejak Yerobeam dari suku Efraim menjadi raja, Israel lemah dan sering berganti raja.

Setelah Yerobeam mangkat, Nadab, anaknya menggantikannya (25). Ia memerintah dua tahun lamanya. Ketika ia dan pasukannya sedang mengepung kota Gibeton, Baesa dari kaum Isakhar membunuhnya (27, 28). Kota Gibeton adalah kota di wilayah Dan yang dulu direbut oleh Daud dari bangsa Filistin. Kota tersebut kembali jatuh ke tangan orang Filistin karena Israel menjadi lemah setelah kerajaannya terpecah. Nadab berusaha merebutnya kembali. Tetapi nahasnya, ia dibunuh bukan oleh musuh, melainkan oleh kepala tentaranya sendiri.

Kemudian Baesa membunuh seluruh keturunan Yerobeam seperti yang dinubuatkan Nabi Ahia (29). Ia pun melakukan kejahatan yang sama dengan Nadab dan Yerobeam sehingga mendapat teguran keras dari Nabi Yehu. Nabi Yehu bernubuat bahwa ia akan mengalami hal yang sama dengan Yerobeam.

Ketika kekuasaan menjadi tujuan, orang menjadi sibuk memperebutkannya. Ketika berhasil mendapatkannya, kekuasaan itu digunakan untuk mempertahankan kedudukan. Akibatnya, terciptalah lingkaran setan. Banyak orang berebut dan saling menjatuhkan, sehingga kejahatan merebak.

Sebaliknya, kuasa bisa menjadi alat untuk melayani kebaikan yang lebih besar. Sebab, kuasa bukanlah wewenang untuk mengendalikan orang lain. Namun, kuasa adalah kemampuan untuk memengaruhi dan menginspirasi orang lain. Dengan demikian, perubahan keadaan yang ditandai dengan datangnya kebaikan menjadi selaras dengan kehendak Allah. [WTH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/01/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+15:25-16:7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+15:25-16:7

1 Raja-raja 15:25-16:7

25  Nadab, anak Yerobeam, menjadi raja atas Israel dalam tahun kedua zaman Asa, raja Yehuda. Ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya.
26  Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, serta hidup menurut tingkah laku ayahnya dan menurut dosa ayahnya, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.
27  Dan Baesa bin Ahia, dari kaum Isakhar, mengadakan persepakatan melawan dia. Baesa menewaskan dia di Gibeton yang termasuk wilayah orang Filistin, sedang Nadab dan seluruh Israel mengepung Gibeton itu.
28  Baesa membunuh dia dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, dan menjadi raja menggantikan dia.
29  Segera sesudah ia menjadi raja, ia membunuh seluruh keluarga Yerobeam; tidak ada yang bernafas yang ditinggalkannya hidup dari pada Yerobeam, sampai dipunahkannya semuanya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya Ahia, orang Silo itu,
30  oleh karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, oleh sebab sakit hati yang ditimbulkannya pada TUHAN, Allah Israel.
31  Selebihnya dari riwayat Nadab dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
32  Dan ada perang antara Asa dan Baesa, raja Israel, sepanjang umur mereka.
33  Dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, Baesa bin Ahia menjadi raja atas seluruh Israel di Tirza. Ia memerintah dua puluh empat tahun lamanya.
34  Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN serta hidup menurut tingkah laku Yerobeam dan menurut dosanya yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.
 1  Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Yehu bin Hanani melawan Baesa, bunyinya:
 2  "Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel, tetapi engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh umat-Ku Israel berdosa, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka,
 3  maka sesungguhnya Aku akan menyapu bersih Baesa dan keluarganya, kemudian Aku akan membuat keluargamu seperti keluarga Yerobeam bin Nebat.
 4  Siapa yang mati dari pada Baesa di kota, akan dimakan anjing dan yang mati dari padanya di padang akan dimakan burung yang di udara."
 5  Selebihnya dari riwayat Baesa dan apa yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
 6  Kemudian Baesa mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Tirza. Maka Ela, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
 7  Juga dengan perantaraan nabi Yehu bin Hanani firman TUHAN telah datang melawan Baesa dan melawan keluarganya, baik karena segala yang jahat yang telah dilakukannya di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN dengan perbuatan tangannya, dan dengan demikian menjadi sama seperti keluarga Yerobeam, maupun oleh karena ia telah membunuh Yerobeam.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar