(e-SH) 25 Januari -- Yeremia 4:19-31 - Menghargai Anugerah Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 25 Januari 2022
Ayat SH: Yeremia 4:19-31

Judul: Menghargai Anugerah Allah

Yeremia adalah imam sekaligus nabi yang ditugaskan untuk menyampaikan berita penghakiman atas Yehuda, bangsa yang Yeremia kasihi. Perikop bacaan kita merupakan catatan pergumulan pribadi Yeremia ketika ia mendengar deru perang yang menjadi tanda bahwa nubuatan Tuhan yang disampaikannya akan mendekati waktu penggenapannya (19-31). Yeremia merasakan beban yang harus ditanggung oleh bangsanya dalam penghukuman atas dosa-dosa mereka, dan ia berharap mereka memerhatikan peringatan akan murka Allah yang nyata (27, 28).

Keagungan dan kebesaran Allah adalah realitas yang perlu diperhatikan secara serius. Manusia dalam keberadaan mereka sering kali meletakkan diri sebagai pusat kehidupan. Dalam pemikiran itu, mereka meletakkan Allah Pencipta bukan sebagai yang utama. Inilah yang Yeremia coba ingatkan kepada bangsanya (22).

Yeremia merenungkan bagaimana manusia tidak memiliki kekuatan atas semesta. Alam semesta juga tidak mampu menolong manusia, apalagi menyelamatkan mereka. Kebebalan dan keangkuhan bangsa Yehuda akan menjadi beban tambahan dalam penghakiman yang akan mereka terima.

Akan tetapi, Yeremia juga merenungkan bagaimana belas kasih Allah tetap akan diberikan kepada umat-Nya. Kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada ciptaan-Nya itulah yang membuat Allah memberikan jalan anugerah.

Sebagai Pencipta, Allah berhak melakukan segala hal yang menjadi wewenang-Nya. Walaupun demikian, Allah tidak berlaku sebagai diktator yang semena-mena. Allah memberikan kasih ketika umat-Nya berharap kepada-Nya.

Sebagai orang percaya sering kali kita tergoda untuk melihat tujuan akhir dari setiap pergumulan secepatnya, ketimbang setia menjalani proses. Perlu diingat, anugerah disediakan oleh Allah bukan untuk dipermainkan atau dijadikan alat untuk menyandera Allah. Sebaliknya, anugerah perlu dilihat sebagai karya kasih Allah untuk menjangkau umat-Nya yang setia, tetapi tidak berdaya. [IBS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2022/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yeremia+4:19-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+4:19-31

Yeremia 4:19-31

19  Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh, dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri, sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang.
20  Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap mata.
21  Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu?
22  "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."
23  Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.
24  Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata goncang; dan seluruh bukitpun goyah.
25  Aku melihat, ternyata tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah lari terbang.
26  Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan TUHAN, di hadapan murka-Nya yang menyala-nyala!
27  Sebab beginilah firman TUHAN: "Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis lenyap.
28  Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu."
29  Oleh karena hiruk-pikuk pasukan berkuda dan pemanah seluruh negeri melarikan diri. Mereka masuk ke dalam belukar dan naik ke bukit-bukit batu; setiap kota sudah ditinggalkan dan tidak seorangpun tinggal di dalamnya.
30  Dan engkau, yang dimusnahkan, apakah yang hendak kaulakukan, mengapa engkau mengenakan pakaian kirmizi, menghiasi dirimu dengan perhiasan emas, memalit matamu dengan celak? Sia-sia engkau memperelok dirimu, pencinta-pencintamu menolak engkau, bahkan mereka ingin mencabut nyawamu.
31  Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan bersalin, suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama, suara puteri Sion yang mengap-mengap, yang merentang-rentangkan tangannya: "Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar