(e-RH) 13 Agustus -- MAZMUR 22 - PUJIAN SI TERTINDAS

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 13 Agustus 2021
Bacaan : MAZMUR 22
Setahun: Yesaya 64-66
Nats: Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya. (Mazmur 22:25)

Renungan:

PUJIAN SI TERTINDAS

Ada banyak kisah tentang penindasan. Penindasan bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Bentuk penindasan pun bermacam-macam. Ada sekelompok orang yang diperlakukan begitu kejam bak sapi perah. Ada orang yang mengalami tindak kekerasan oleh orang terdekat. Hingga maraknya bentuk-bentuk penindasan verbal yang dialami oleh anak-anak. Apa pun bentuknya, penindasan selalu menimbulkan rasa sakit yang begitu hebat. Orang yang tertindas kerap digambarkan sebagai sebuah ketidakberdayaan. Hanya ada amarah di hati dan jeritan pilu yang kadang tak terucap.

Tertindas dan tak berdaya, kisah pilu inilah yang kita baca tentang pemazmur hari ini. Ia menjerit karena merasa diri ditinggalkan Allah. Ada amarah yang diluapkan karena ia merasa seruannya tidak dihiraukan Allah. Ia mencoba bertahan terhadap orang-orang yang terus-menerus mengolok-olok dan menghinanya. Ya, untuk sesaat pemazmur menjerit dalam ketidakberdayaannya, namun ia tidaklah meninggalkan Allah. Ia tetap percaya bahwa Allah akan memberinya kekuatan dan pengharapan. Itu sebabnya pemazmur berkata: "Aku akan memasyhurkan nama-Mu" (ay. 23).

Seperti pemazmur, penderitaan yang tak kunjung berhenti membuat kita merasa ditinggalkan Allah. Kita pun menjerit. Yesus pun menjerit hal yang sama saat tubuh-Nya terpaku di kayu salib. Tetapi kita belajar bahwa baik pemazmur maupun Yesus tidak meninggalkan Allah. Mampu tetap memuji Tuhan di tengah penindasan adalah perjuangan iman. Dalam pujian kepada Allah ada keyakinan bahwa Allah akan membebaskan kita dari derita. --SYS/www.renunganharian.net
   
KETIKA KITA TETAP MEMILIH "JALAN IMAN" DI TENGAH PENINDASAN, KITA SEDANG MEYAKINI BAHWA ALLAH TIDAK PERNAH TINGGAL DIAM MELIHAT PENDERITAAN KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2021/08/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2021/08/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MAZMUR+22

MAZMUR 22

 1  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. (22-2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
 2  (22-3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
 3  (22-4) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
 4  (22-5) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
 5  (22-6) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
 6  (22-7) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
 7  (22-8) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
 8  (22-9) "Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?"
 9  (22-10) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
10  (22-11) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
11  (22-12) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
12  (22-13) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
13  (22-14) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
14  (22-15) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
15  (22-16) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
16  (22-17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
17  (22-18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
18  (22-19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
19  (22-20) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
20  (22-21) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
21  (22-22) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku!
22  (22-23) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
23  (22-24) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
24  (22-25) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
25  (22-26) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.
26  (22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
27  (22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
28  (22-29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
29  (22-30) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
30  (22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
31  (22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+64-66
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+64-66

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2021 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar