(e-SH) 20 Juni -- 2 Korintus 12:11-21 - Mengungkapkan Perasaan Khawatir

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 20 Juni 2020
Ayat SH: 2 Korintus 12:11-21

Judul: Mengungkapkan Perasaan Khawatir

Paulus mengungkapkan rasa khawatirnya kepada jemaat di Korintus. Pertama, jemaat Korintus mendapati Paulus tidak seperti yang mereka inginkan. Kedua, ada perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisikan-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan di antara jemaat. Ketiga, ada beberapa orang anggota jemaat yang belum bertobat.

Kalimat "sebab aku khawatir" pada ayat 20 bisa diartikan: "jangan sampai aku takut". Kata "jangan sampai" diulang lagi pada ayat 21. Pengulangan ini menunjukkan bahwa perasaan khawatir Paulus dipicu oleh rasa takutnya terhadap kondisi jemaat Korintus. Di sini perasaan takut Paulus yang memicu timbulnya perasaan khawatir.

Pertanyaannya, mengapa Paulus merasa takut? Setidaknya ada tiga sebab, yaitu: Pertama, ia takut kalau Allah menilainya gagal bertanggung jawab dalam mendidik dan memuridkan jemaat Korintus. Kedua, ia takut jika pertikaian internal jemaat akan menggiring mereka pada kehancuran, sehingga nama Allah tercoreng. Ketiga, ia takut apabila dirinya ataupun jemaat membangun harapan (ekspektasi) berdasarkan asumsi atau kepentingan pribadi, dan bukan mengarahkan harapan mereka kepada Allah. Hal itulah yang mendorong Paulus untuk mengungkapkan isi hatinya kepada jemaat Korintus.

Bagi Paulus, pengungkapan perasaan ini melegakan. Namun terlebih penting bagi jemaat, pengungkapan ini membuktikan bahwa Paulus bukan khawatir akan harta atau pendapatannya, melainkan diri dan kekayaan rohani mereka. Dan, jemaat Korintus dapat mengetahui isi hati Paulus yang terdalam, sehingga mereka dapat bersiap diri bila ia datang kepada mereka.

Bagaimana jika kekhawatiran kita pendam tanpa bisa diungkapkan? Hal ini akan memunculkan spekulasi yang tidak benar, sehingga mengganggu relasi dengan diri sendiri dan sesama. Jadi, belajarlah mengungkapkan rasa khawatir kepada sesama atau kepada Tuhan dalam doa. Serahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan dan sampaikan dengan jujur. Itulah yang membuat kita tenang. [TMP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/06/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+12:11-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+12:11-21

2 Korintus 12:11-21

11  Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikitpun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.
12  Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
13  Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!
14  Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
15  Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?
16  Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi--kamu katakan--dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
17  Jadi pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka, yang kuutus kepada kamu?
18  Memang aku telah meminta Titus untuk pergi dan bersama-sama dengan dia aku mengutus saudara yang lain itu. Adakah Titus mengambil untung dari pada kamu? Tidakkah kami berdua hidup menurut roh yang sama dan tidakkah kami berlaku menurut cara yang sama?
19  Sudah lama agaknya kamu menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan Allah dan demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi untuk membangun iman kamu.
20  Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
21  Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar