(e-SH) 22 Mei -- Bilangan 22:36-23:3 - Bersikeras dalam Kebebalan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 22 Mei 2020
Ayat SH: Bilangan 22:36-23:3

Judul: Bersikeras dalam Kebebalan

Setelah Adam jatuh dalam dosa, penghakiman yang Allah berikan adalah kematian secara rohani maupun fisik. Kematian secara rohani berarti manusia tidak dapat menjadi orang benar dan berbuat baik (lih. Rm. 3:10-12; Ef. 2:1-2). Karenanya, sejarah terus-menerus membuktikan betapa bebalnya hati manusia, termasuk Balak.

Balak sengaja menyongsong Bileam secara pribadi untuk menegaskan bahwa ia akan memberikan upah yang besar kepada Bileam untuk mengutuk Israel. Kemudian, ia membawa Bileam untuk melihat Israel, tetapi hanya bagian yang paling ujung. Mungkin karena khawatir Bileam akan terkesima dengan jumlah Israel yang banyak dan menjadi takut untuk mengutuk Israel. Padahal, bukan itu yang menjadi permasalahan bagi Bileam.

Dalam perjumpaan dengan Malaikat Tuhan, Bileam hampir pulang ke tempat asalnya. Namun, karena Malaikat Tuhan sudah berkata "Pergilah", Bileam akhirnya tetap pergi. Bileam diizinkan pergi dengan syarat bahwa "hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan" (Bil. 22:34). Karena itu, Bileam menegaskan kepada Balak bahwa ia hanya dapat mengatakan apa yang menjadi firman Tuhan (22:38).

Meski demikian, Balak tetap bersikeras dalam rencananya. Sepertinya Balak bersedia melakukan dan memberikan apa pun supaya bangsa Israel dapat dikutuk. Mungkin Balak berpikir bahwa dirinya mampu mengendalikan segala sesuatu, termasuk nasib suatu bangsa. Ia berpikir bahwa ia bisa memperalat Bileam untuk menghancurkan musuhnya. Padahal, Bileam, sang pelihat yang terkenal sekalipun, adalah alat di dalam kuasa Tuhan. Balak tidak melihat kuasa Tuhan yang jauh melebihi kebebalan hatinya.

Apakah kita seperti Balak yang bersikeras di dalam kebebalan? Hati-hatilah ketika kita memaksakan keinginan kita. Bisa jadi, Allah sedang bekerja untuk menggagalkan niat jahat kita. Ketika kita mengabaikan firman Tuhan, di saat itulah kita sudah bersikeras dalam kebebalan seperti Balak. Tinggalkanlah kebebalan hati, supaya kita semakin mengasihi Allah dan mematuhi perintah-Nya dengan tulus. [INT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/05/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+22:36-23:3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+22:36-23:3

Bilangan 22:36-23:3

36  Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu.
37  Dan berkatalah Balak kepada Bileam: "Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi upahmu?"
38  Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
39  Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot.
40  Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia.
41  Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
 1  Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan."
 2  Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.
 3  Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: "Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin TUHAN akan datang menemui aku, dan perkataan apapun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang gundul.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar