(e-SH) 20 Mei -- Bilangan 22:21-35 - Lebih Buta daripada Seekor Keledai

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 20 Mei 2020
Ayat SH: Bilangan 22:21-35

Judul: Lebih Buta daripada Seekor Keledai

Penyataan Allah terkadang tidak sejalan dengan pikiran manusia. Dalam hal ini, Tuhan kita dapat dikatakan sebagai Tuhan yang sangat humoris. Kita melihat bagaimana Tuhan menyampaikan maksud-Nya dengan cara yang unik. Hal ini tampak ketika Allah berfirman kepada Bileam.

Keledai Bileam merespons secara berbeda dalam tiga perjumpaan dengan Malaikat Tuhan yang menghunus pedang. Pertama, keledai Bileam menyimpang dari jalan dan menapaki ladang, sehingga Bileam memukulnya untuk mengarahkannya kembali (23). Kedua, sang keledai menekankan diri pada tembok, sehingga kaki Bileam terimpit dan ia kembali memukulnya (25). Ketiga, sang keledai meniarap dan tidak mau berjalan. Akibatnya, Bileam pun memukulnya lagi (26-27).

Dalam setiap perjumpaan ini dikatakan bahwa sang keledai melihat Malaikat Tuhan, sedangkan Tuhan baru menyingkapkan mata Bileam setelah terjadi percakapan antara dia dengan keledainya yang merasa tidak senang karena dipukuli terus-menerus (31). Saat itulah Bileam melihat Malaikat Tuhan dan tersungkur.

Bileam dikenal sebagai seorang pelihat yang ahli, tetapi tidak sanggup melihat Malaikat Tuhan yang berdiri di depannya. Allah menunjukkan bagaimana penglihatannya kalah dari seekor keledai. Ini adalah teguran Allah yang humoris. Sebab, peristiwa ini sangat tak terduga dan ironis bagi seorang pelihat terkenal.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mempunyai "penglihatan" dan pengertian yang cukup baik tentang Allah? Atau, jangan-jangan kita juga lebih buta dari seekor hewan? Mungkin kita bisa menimba ilmu pengetahuan dan teologi sedalam-dalamnya, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Tuhanlah yang membukakan itu semua bagi kita.

Marilah kita terus belajar peka terhadap kehadiran Allah, supaya kita tahu apa yang Allah kehendaki untuk kita kerjakan. Dengan demikian, kita dapat menjalankan kehidupan yang menyenangkan hati-Nya. Kita bersukacita sebab diizinkan melihat lebih dalam isi hati-Nya dan memasuki undangan hidup di dalam kehendak-Nya. [INT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/05/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+22:21-35
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+22:21-35

Bilangan 22:21-35

21  Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
22  Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
23  Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.
24  Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.
25  Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.
26  Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri.
27  Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
28  Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?"
29  Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."
30  Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
31  Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
32  Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
33  Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
34  Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
35  Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: "Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar