(e-SH) 10 April -- Lukas 23:44-49 - Peristiwa Kasih

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 10 April 2020
Ayat SH: Lukas 23:44-49

Judul: Peristiwa Kasih

Tidak terhitung berapa banyak hinaan, pukulan, dan perlakuan keji yang Yesus terima hingga akhirnya Ia dipaku di atas salib. Ini semua tidak masuk akal. Mengapa Ia mau mengalami ini semua? Mari kita ingat kembali. Ketika hidup, Yesus pernah menyampaikan kepada para murid-Nya: "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yoh.15:13). Semua penderitaan yang Yesus alami adalah realisasi kasih itu.

Peristiwa penyaliban Yesus sesungguhnya menjadi peristiwa kasih yang melahirkan banyak peristiwa dan perubahan ajaib: langit yang gelap karena mentari tidak bersinar, tabir Bait Suci terbelah dua, kepala pasukan memuliakan Allah, hingga orang banyak yang menyesali apa yang terjadi (44-48). Orang-orang yang mengenal Yesus dari dekat serta para pengikut-Nya melihat dan menjadi saksi akan peristiwa kasih terbesar sepanjang masa (49) ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya (46). Karena kasih-Nya, Yesus telah mati untuk kita (bdk. Yoh. 3:16). Dengan lebih dalam, mari kita lihat dan resapi semua peristiwa ini, dan katakan: "Yesus, terima kasih untuk kasih-Mu".

Tatanan masyarakat kita sekarang ini sedang kering dengan cinta kasih. Semua orang sibuk dengan kepentingan dirinya sendiri. Di tengah kehidupan dunia yang dipenuhi oleh nilai-nilai egoisme dan individualisme ini, kita belum bisa memiliki kualitas kasih seperti Yesus.

Oleh karena itu, marilah kita memohon kepada-Nya agar kita bisa mengasihi sama seperti Ia mengasihi dunia dan umat manusia. Dengan demikian, kasih terbesar yang telah Ia lakukan dan tunjukkan tidak hanya terjadi di atas salib 2.000 tahun yang lalu, namun bisa terus tampak nyata sampai akhir zaman melalui diri kita.

Dengan kualitas kasih seperti kasih Yesus, kita bisa mewujudkan habitat hidup yang lebih baik untuk seluruh umat manusia. Dan dengan kasih-Nya pula kita menebarkan kasih Yesus kepada dunia di sekitar kita hingga banyak orang merasakan kasih-Nya. [YWA]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/04/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+23:44-49
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23:44-49

Lukas 23:44-49

44  Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,
45  sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
46  Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
47  Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
48  Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
49  Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar