(e-SH) 22 Maret -- Lukas 21:5-6 - Menanti Runtuhnya Ketidakadilan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 22 Maret 2020
Ayat SH: Lukas 21:5-6

Judul: Menanti Runtuhnya Ketidakadilan

Kekuasaan politik dan institusi agama sering saling memanfaatkan demi kepentingan masing-masing. Ini juga terjadi di Yerusalem pada masa itu, yaitu lobi antara Raja Herodes dan tokoh agama Yahudi. Salah satu monumen keberhasilan, menurut kesepakatan saat itu, adalah kemegahan Bait Suci Herodes (5).

Herodes adalah raja boneka Romawi. Bait Suci itu adalah simbol permainan politik kekuasaan antara Romawi dan Yahudi. Alih-alih menyejahterakan rakyatnya, para pemuka agama yang "bekerja" di sana justru mengeksploitasi mereka. Oleh karena itulah, Yesus menubuatkan bahwa kehancuran bait itu sudah sangat dekat. Ini juga simbol kehancuran kekuasaan politik Yahudi-Romawi kala itu. Ini membuktikan bahwa Allah membenci ketidakadilan, sekalipun itu dilakukan orang atas nama Tuhan (Bait Suci).

Sejatinya, berita tentang kehancuran bait ini bersamaan dengan pengharapan baru. Penghakiman dinyatakan terhadap penguasa zalim yang menindas orang-orang lemah. Di satu sisi, ini memang sangat mengerikan. Namun, penghakiman ini justru wujud pembelaan Allah kepada korban ketidakadilan karena nama-Nya. Sekalipun ketidakadilan merajalela, nantinya Sang Keadilan akan menghakimi kefasikan.

Allah merindukan keadilan terjadi di bumi ini. Ia ingin agar umat-Nya turut mewujudkannya. Namun, jika umat-Nya justru bagian dari ketidakadilan, Ia akan bertambah murka dan menjatuhkan penghakiman. Dengan demikian, penghakiman adalah fajar pengharapan akan keadilan.

Sebagai umat Allah, apakah kehadiran kita sudah menyuarakan keadilan? Atau, jangan-jangan kita adalah bagian dari ketidakadilan itu? Lantas, bagaimana dengan gereja sekarang? Apakah kita sudah menyuarakan dan memperjuangkan keadilan terwujud di bumi ini? Atau, justru sebaliknya? Jika ya, maukah kita sebagai umat Allah bertobat dan menyerukan agar keadilan nyata di dunia dan berjuang mewujudkan keadilan itu? [JHN]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/03/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+21:5-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+21:5-6

Lukas 21:5-6

 5  Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus:
 6  "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab


0 komentar:

Posting Komentar