(e-SH) 17 Oktober -- Mazmur 42-43 - Rindukah Kau kepada Allah?

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 17 Oktober 2019
Ayat SH: Mazmur 42-43

Judul: Rindukah Kau kepada Allah?

Rasa rindu adalah perasaan yang sangat alami dan wajar. Rindu terjadi karena perasaan cinta yang besar, namun tidak bisa terpuaskan karena terbatas oleh ruang dan waktu. Perasaan rindu ini tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia. Kerinduan juga bisa kita tujukan kepada Tuhan, tempat, peristiwa, suasana, hewan, dan benda-benda tertentu.

Pemazmur mengungkapkan kerinduannya kepada Allah. Kerinduan itu dilukiskan seperti rusa yang haus merindukan sungai yang berair (2-3). Tampaknya, pemazmur berada pada situasi yang tidak memungkinkan baginya beribadah kepada Allah. Ia berada di tempat yang jauh, yaitu di tempat di mana orang tidak mengenal Tuhan (42:7; 43:2). Orang-orang di situ mencela kepercayaannya kepada Allah (42:4, 10-11; 43:1-2). Dalam kerinduan, ia teringat perannya dahulu sebagai pemimpin umat dalam menyanyikan pujian kepada-Nya (42:5).

Untuk menguatkan hati, pemazmur menyerukan kepada dirinya sendiri untuk berharap dan bersyukur kepada-Nya (42:2, 6; 43:5). Ia berharap bahwa Allah akan membawanya kembali pulang untuk beribadah kepada-Nya (43:3-4).

Pernahkah kita mengalami perasaan rindu sedemikian dalam kepada Allah? Pernahkah kita merindukan suasana beribadah bersama umat Tuhan?

Rindu terkadang berubah menjadi perasaan yang berat. Namun, Allah adalah pribadi yang begitu dekat dengan kita. Jika ingin bertemu dengan-Nya, kita bisa berjumpa dengan-Nya lewat firman, doa, dan pujian kepada-Nya. Dahulu umat Israel beribadah hanya di tempat tertentu. Namun sekarang, kita menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Artinya, tidak ada lagi yang bisa membatasi kita. Bahkan jika kita ingin merasakan persekutuan bersama umat Tuhan, gereja sudah ada di mana-mana. Walaupun waktu dan keadaan membatasi, ibadah kita kepada-Nya tak mungkin lagi terhalang. Sebab, lewat iman dan roh, kita langsung berpaut kepada Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih saat kami merindukan-Mu, di situ Engkau selalu hadir dan menyapa kami. [IT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/10/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+42-43
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+42-43

Mazmur 42-43

 1  Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
 2  (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
 3  (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
 4  (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
 5  (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
 6  (42-7) Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.
 7  (42-8) Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku.
 8  (42-9) TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.
 9  (42-10) Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"
10  (42-11) Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?"
11  (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
 1  Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!
 2  Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
 3  Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
 4  Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
 5  Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar