(e-RH) 28 Mei -- Amsal 17:1-28 - MAHKOTA DAN KEBANGGAAN

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 28 Mei 2019
Bacaan : Amsal 17:1-28
Setahun: 2 Tawarikh 25-27
Nats: Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka. (Amsal 17:6)

Renungan:

MAHKOTA DAN KEBANGGAAN

Suatu hari ketika sedang menunggu servis sepeda motor dan mengobrol dengan pemilik bengkel, saya terkejut karena pemilik bengkel ini mengenal nenek saya. Padahal, radius lokasi bengkel tersebut cukup jauh dari rumah kami. Kebanggaan saya semakin menebal ketika orang itu mulai menceritakan hal-hal yang baik dari nenek saya. Saya bersyukur karena semasa hidupnya, nenek saya meninggalkan "warisan" yang dapat kami banggakan sebagai generasi penerusnya.

Hari ini firman Tuhan berbicara mengenai hubungan menarik antara dua generasi. Bagi orang-orang tua, kehidupan anak cucu bisa menjadi kebanggaan. Ibarat mahkota yang dengan bangga akan dikenakan dan diceritakan kepada banyak orang. Kita mungkin pernah mendengar seseorang menceritakan anak cucunya dengan mata berbinar. Jangan heran, karena itulah hal yang membanggakan bagi mereka. Sebaliknya, bagi anak-anak, kehidupan generasi pendahulu mereka juga dapat menjadi kehormatan yang luar biasa. Apakah kita tidak merasa terhormat sekaligus bangga ketika ada generasi pendahulu kita yang dikenang dan dipuji banyak orang karena pernah melakukan sesuatu yang hebat semasa hidup mereka?

Jika hari ini kita masih diizinkan hidup, Tuhan sedang memberi kita kesempatan untuk menggenapi nas hari ini. Ya, mari kita jalani kehidupan kita sebaik mungkin, sehingga dapat membanggakan orang tua, keluarga, hingga kerabat kita. Lakukanlah dengan setia, sehingga kelak anak cucu kita dapat mengenang kita dengan penuh kebanggaan, karena mereka berada dalam garis keturunan orang yang luar biasa. --GHJ/www.renunganharian.net
   
WARISAN NAMA BAIK ADALAH HAL YANG MEMBANGGAKAN GENERASI PENERUS.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2019/05/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2019/05/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+17:1-28

Amsal 17:1-28

 1  Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.
 2  Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu.
 3  Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
 4  Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
 5  Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.
 6  Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
 7  Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.
 8  Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung.
 9  Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.
10  Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.
11  Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam.
12  Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.
13  Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya.
14  Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
15  Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.
16  Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi?
17  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
18  Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya.
19  Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.
20  Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
21  Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita.
22  Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
23  Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum.
24  Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
25  Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.
26  Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut.
27  Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
28  Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+25-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+25-27

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2019 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar