(e-SH) 16 April -- 1 Korintus 7:1-16 - Menjaga Kekudusan Perkawinan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 16 April 2019
Ayat SH: 1 Korintus 7:1-16

Judul: Menjaga Kekudusan Perkawinan

Tak sedikit pernikahan orang Kristen zaman sekarang dilanda masalah. Masalah yang muncul biasanya mengenai rasa tidak puas dalam relasi antara suami dan istri. Tawaran kenikmatan dunia menjadi pelarian atas problem ketidakharmonisan itu. Akibatnya, makna perkawinan menjadi kabur. Tujuan awal perkawinan pun mulai luntur. Dosa percabulan pun mengintip pada perkawinan suci yang dibangun. Kita perlu mewaspadai ini.

Paulus mengingatkan kepada pasangan suami dan istri supaya terhindar dari bahaya percabulan. Hendaklah suami memenuhi kewajiban kepada istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya (3). Saat perkawinan terjadi, baik suami maupun istri tak lagi berkuasa atas tubuhnya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya. Suami pun tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya (4). Kalau pun muncul masalah, perceraian bukanlah jalan keluar (10). Paulus menawarkan sebuah solusi antara suami dan istri agar saling menjauh dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu. Tujuannya supaya masing-masing ada kesempatan untuk berdoa (5).

Ketika Allah memberkati pernikahan kudus, keduanya telah menjadi satu. Dengan banyak perbedaan latar belakang, tentu saja penyatuan ini bukan hal mudah. Harus ada upaya dari kedua pihak agar tidak egois, namun berorientasi hidup saling melayani. Hal itu dapat dilakukan jika memiliki cinta kasih dari Allah. Cinta kasih bukan lagi bermain pada tataran perasaan semata. Pada akhirnya, cinta adalah mengenai keputusan dan keteguhan komitmen. Hal inilah yang akan menjauhkan pasangan suami dan istri dari dosa percabulan.

Dunia kita saat ini sudah menampilkan dosa percabulan sebagai hal biasa. Bagi setiap pasangan suami istri, ini hendaknya menjadi perhatian. Apalagi, perkawinan dalam kekristenan adalah kudus. Kita tak berkuasa lagi atas tubuh kita. Tubuh kita adalah persembahan suci bagi pasangan kita. Tubuh adalah milik Allah.

Doa: Tuhan, hanya Engkau yang bisa menjaga setiap perkawinan agar tetap kudus di hadapan-Mu. [SA]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/04/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+7:1-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+7:1-16

1 Korintus 7:1-16

 1  Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
 2  tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
 3  Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
 4  Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
 5  Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
 6  Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.
 7  Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
 8  Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.
 9  Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.
10  Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
11  Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.
12  Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
13  Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
14  Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
15  Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
16  Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar