(e-SH) 31 Maret -- Imamat 10:8-20 - Jangan Lalai!

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 31 Maret 2019
Ayat SH: Imamat 10:8-20

Judul: Jangan Lalai!

Marcus Tullius Cicero (106-43 SM) adalah filsuf dan ahli hukum terkemuka asal kota Roma. Suatu kali, ia pernah berkomentar tentang kelalaian. Bagi dia, jika ada yang menolak membela kasus seseorang, itu mungkin masih bisa diampuni. Tetapi apabila membela orang lalai, itu sudah sebuah tindakan kriminal. Bagi Cicero, kelalaian adalah masalah serius. Seorang yang lalai menandakan kecerobohan, tidak fokus, dan lupa tanggung jawab.

Musa memarahi Eleazar dan Itamar. Mereka adalah anak-anak Harun. Alasannya sederhana, mereka lalai dalam menjalankan tugas. Mereka tidak memakan daging kurban penghapus dosa di tempat kudus (16). Mereka malah membakar habis semua kurban. Tindakan ini fatal karena sudah menyalahi aturan dalam ritual mempersembahkan korban. Padahal, imam harus memakan kurban agar mengangkut dosa umat (17). Untuk menanggapi itu, Harun berdalih (19). Beberapa penafsir mengatakan, Harun menyalahkan situasi perkabungannya. Dalam nas sebelumnya, Alkitab mencatat ia baru saja kehilangan anak, yaitu Nadab dan Abihu.

Eleazar dan Itamar melakukan kesalahan serius. Pasalnya, tugas mereka sebagai imam dalam ritual persembahan sangat vital dalam formasi spiritual Israel. Mereka bertanggung jawab dalam menjaga perdamaian antara Allah dan umat-Nya, yaitu lewat pembakaran kurban. Kelalaian mereka akan berdampak besar bagi umat. Itulah sebabnya Musa marah.

Pada satu sisi, kelalaian tampaknya sangat manusiawi. Namun, kelalaian tetap adalah sebuah kelalaian. Ada konsekuensi di belakangnya. Kadar kerusakannya tergantung pada kapasitas tanggung jawab di balik kelalaian itu.

Pengalaman Eleazar dan Itamar mengajak kita agar wawas diri terhadap kewajiban. Kita pasti punya peran, baik sebagai karyawan, orang tua, atau pelayan di gereja. Kelalaian kita pada tugas pasti akan berdampak kepada orang di sekitar. Oleh karena itu, kita perlu wawas diri agar jangan lalai.

Doa: Tuhan, ajarilah kami agar selalu mengingat pada tugas dan kewajiban. [IM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+10:8-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+10:8-20

Imamat 10:8-20

 8  TUHAN berfirman kepada Harun:
 9  "Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.
10  Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
11  dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa."
12  Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu: "Ambillah korban sajian yang tinggal dari segala korban api-apian TUHAN, dan makanlah itu sebagai roti yang tidak beragi di samping mezbah, karena itulah bagian maha kudus.
13  Haruslah kamu memakannya di suatu tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan kepadaku.
14  Dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus itu haruslah kamu makan di suatu tempat yang tahir, engkau ini serta anak-anakmu laki-laki dan perempuan, karena semuanya diberikan sebagai ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban keselamatan orang Israel.
15  Paha persembahan khusus dan dada persembahan unjukan itu haruslah dibawa mereka ke tempat segala korban api-apian yang dari lemak itu, supaya dipersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagimu serta bagi anak-anakmu seperti yang diperintahkan TUHAN."
16  Kemudian Musa mencari dengan teliti kambing jantan korban penghapus dosa itu, tetapi ternyata kambing itu sudah habis dibakar. Sebab itu dimarahinyalah Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu, katanya:
17  "Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?
18  Lihat, darahnya itu tidak dibawa masuk ke dalam tempat kudus; bukankah seharusnya kamu memakannya di tempat kudus, seperti yang telah kuperintahkan?"
19  Lalu berkatalah Harun kepada Musa: "Memang benar, pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami. Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal itu disetujui oleh TUHAN?"
20  Ketika Musa mendengar itu, ia menyetujuinya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar