(e-SH) 3 Maret -- Kisah Para Rasul 23:12-22 - Ambivalensi Agama

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 3 Maret 2019
Ayat SH: Kisah Para Rasul 23:12-22

Judul: Ambivalensi Agama

Dalai Lama pernah berkata, "Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah kebaikan." Kalimat ini hadir di tengah wajah agama yang kian bengis. Sejarah menunjukkan betapa agama bisa menjadi legitimasi pembantaian sesama manusia. Doktrin agama seolah mampu membutakan nurani terhadap kemanusiaan. Di tengah ironi seperti ini, Dalai Lama menggemakan kesederhanaan agama sebagai kebaikan.

Sekomplotan orang Yahudi tampaknya mengalami hal serupa. Mereka menuduh Paulus merusak ajaran agamanya. Hal ini membuat mereka kalap dan ingin membunuh Paulus. Mereka bahkan mengutuki diri, tidak akan makan, dan tidak minum sebelum membunuhnya (12).

Untuk mewujudkannya, mereka berkonspirasi dengan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Mereka mengusulkan agar Paulus dibawa kembali ke Mahkamah Agama. Kemudian, mereka akan membunuhnya di situ (14-15)

Namun, apalah arti dari semua rencana, bila Tuhan menolaknya. Kemenakan Paulus mendengar rencana jahat itu. Lalu dengan bersegera, ia menyampaikannya kepada Paulus (16). Tak lama kemudian, beritanya sampai di telinga kepala pasukan (17-22).

Dari kisah ini, setidaknya kita dapat melihat bahwa kekerasan atas nama agama ternyata bukan hal baru dalam peradaban manusia. Setidaknya, dalam Alkitab kita dapat menemukan konspirasi sekomplotan orang Yahudi dan tekad untuk membunuh Paulus. Artinya, sudah sejak lama kekerasan atas nama agama telah terjadi. Sampai sekarang, kita mungkin masih bertanya-tanya, "Mengapa agama bisa punya daya hancur sebesar itu?"

Pengalaman Paulus, dalam nas ini, semakin menegaskan kepada kita ambivalensi (dualitas) wajah agama. Pada satu sisi, ia membawa banyak pengaruh positif bagi kemajuan peradaban. Namun di sisi lain, ia bisa sangat keji mengingkari nilai-nilai kemanusiaan. Sekarang, Anda berdiri di sisi mana?

Doa: Tuhan, ajari kami, yang adalah saksi-Mu, untuk menyebarkan cinta kasih agar tercipta kedamaian di dunia. [SL]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/03/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+23:12-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+23:12-22

Kisah Para Rasul 23:12-22

12  Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus.
13  Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang.
14  Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: "Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus.
15  Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu."
16  Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus.
17  Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: "Bawalah anak ini kepada kepala pasukan, karena ada sesuatu yang perlu diberitahukannya kepadanya."
18  Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: "Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu."
19  Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: "Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?"
20  Jawabnya: "Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya.
21  Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia. Mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh dia; sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu."
22  Lalu kepala pasukan menyuruh anak muda itu pulang dan memerintahkan kepadanya: "Jangan katakan kepada siapapun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar