(e-SH) 11 Maret -- Kisah Para Rasul 27:1-13 - Tuhan Pasti Menolong

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 11 Maret 2019
Ayat SH: Kisah Para Rasul 27:1-13

Judul: Tuhan Pasti Menolong

Kehidupan ini berjalan dinamis dan penuh kejutan. Ada banyak hal tak terduga dapat terjadi, baik hal menyenangkan ataupun menyedihkan. Dalam kondisi senang, kita sering kali merasa tidak membutuhkan pertolongan siapa pun. Namun kala kesulitan menyapa, hati kita berteriak, "Dari mana datangnya pertolonganku?"

Selama Paulus sebagai tahanan, Tuhan menyediakan banyak orang untuk menjadi penolongnya. Pertama, Lukas, sebagai rekan sekerja Paulus. Ia adalah saksi mata dari perjalanan sekaligus penulis Kisah Para Rasul. Kedua, Aristarkhus, yaitu seorang yang setia dalam melayani Tuhan (2). Besar kemungkinan, dia mendampingi Paulus ketika berstatus sebagai budak. Dalam kitab Kolose, Paulus menyebutnya sebagai rekan sepenjara (Kol.4:10). Ketiga, Yulius, seorang perwira dari pasukan Kaisar (1). Ia ramah memperlakukan Paulus. Bahkan, ia memperbolehkan Paulus mengunjungi sahabat-sahabatnya (3). Ia mematuhi perintah wali negeri agar Paulus menerima tahanan ringan. Yulius juga mengizinkan para sahabatnya untuk melayani dia (24:23). Keempat, jemaat Tuhan di kota Sidon (3). Perjumpaan dengan para sahabat seperjuangan dalam iman adalah sukacita tersendiri bagi Paulus. Ia dapat berjumpa sekaligus memenuhi kebutuhannya selama dalam perjalanan.

Tuhan setia menolong dan memelihara umat-Nya. Dia memakai banyak orang untuk menolong Paulus. Tuhan menggunakan rekan sekerja, jemaat, bahkan orang yang tidak percaya sebagai perpanjangan tangan-Nya. Hal yang sama masih dilakukan Tuhan pada zaman ini bagi kehidupan anak-anak-Nya.

Hidup ini memang keras. Bahkan, kita sering diterornya dengan kecemasan dan ketakutan. Kita kerap gamang serta khawatir saat menatap hari esok. Komentar John Piper tentang kondisi ini sangat meneduhkan. Ia berkata, "Saya tahu suara Tuhan. Saya telah melihat tangan Tuhan. Jika Tuhan adalah penolong saya, mengapa saya harus takut?"

Doa: Kami bersyukur karena Engkau adalah penolong kami. [MUL]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2019/03/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+27:1-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+27:1-13

Kisah Para Rasul 27:1-13

 1  Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
 2  Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
 3  Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
 4  Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.
 5  Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
 6  Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.
 7  Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
 8  Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.
 9  Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
10  "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."
11  Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
12  Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
13  Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar