(e-SH) 20 Desember -- Lukas 1:39-45 - Salam Elisabet

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 20 Desember 2018
Ayat SH: Lukas 1:39-45

Judul: Salam Elisabet

Salam yang dikatakan Elisabet kepada Maria telah menjadi bagian doa devosi umat Katolik. Dalam perjalanan iman yang menantang kemustahilan, salam Elisabet pasti memberikan kesegaran kekuatan pada Maria.

Berbeda seperti ujian sekolah, perempuan yang mengandung bukanlah hal sepele. Kita belum tentu dapat menyelesaikannya dalam seminggu saja. Pasti ada hari-hari Si Ibu bersemangat tinggi, tetapi ada masa kelabu yang penuh keraguan. "Berbahagialah yang percaya kepada Tuhan, karena rencana-Nya akan terlaksana" (45). Maria mungkin sangat membutuhkan salam Elisabet yang datang dari dorongan Roh Kudus ini.

Elisabet pasti sangat bahagia ketika mengandung. Itu seolah melepaskannya dari aib karena sebelumnya orang menyebutnya sebagai perempuan mandul (Luk. 1: 25). Namun, Maria punya kasus yang berbeda. Dia mengandung anak yang bukan dari suaminya (Luk 1: 34). Tentu saja itu adalah aib tersendiri jika orang mengetahuinya. Salam Elisabet pastilah sangat menguatkan Maria. Elisabet sendiri mungkin tak menyadari betapa berartinya salam hangat yang ia berikan kepada Maria.

Kehidupan iman adalah perjalanan yang dinamis. Kenyataan sehari-hari mudah mengombang-ambing perasaan kita. Sebagai komunitas orang percaya, kita dapat memilih dua tipe kepribadian. Pertama, mereka yang menguatkan iman sesamanya. Kedua, mereka yang menjatuhkan dan menjadi batu sandungan. Jika peka merespons pekerjaan Roh Kudus, kita dapat menjadi sumber kekuatan bagi saudara seiman.

Elisabet tampaknya sangat bahagia dikunjungi Maria. "Siapa aku ini sampai ibu Tuhanku mengunjungi aku?" Elisabet bertanya (43). Rupanya, pergumulan iman menghasilkan persekutuan yang saling menguatkan. Persahabatan yang jujur sangat berharga dan dapat membawa kita lebih mencintai Tuhan.

Ketika seorang sahabat memberikan salam, marilah kita belajar merespons Roh Kudus dan cinta dari Tuhan.

Doa: Tuhan, ajar kami menjadi sahabat yang menebar cinta, kehangatan kasih, damai sejahtera, dan penguatan. [IM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/12/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+1:39-45
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+1:39-45

Lukas 1:39-45

39  Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
40  Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
41  Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
42  lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
43  Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
44  Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
45  Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar