(e-RH) 12 Oktober -- Lukas 8:4-15 - MEMPERTAHANKAN KENYAMANAN

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 12 Oktober 2018
Bacaan : Lukas 8:4-15
Setahun: Matius 27-28
Nats: "Yang jatuh dalam semak duri ialah orang-orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekhawatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang." (Lukas 8:14)

Renungan:

MEMPERTAHANKAN KENYAMANAN

Ada diskusi menarik setelah beberapa tahun saya bekerja di sebuah instansi. Waktu itu gaji kami baru saja dinaikkan. Standar penghasilan kami memang tidak sebesar mereka yang bekerja di instansi lain, apalagi dibanding di perusahaan. Tak heran, ketidakpuasan pun merebak. Tetapi seorang teman berujar, setengah menertawakan dirinya, bahwa dulu tatkala gaji masih kecil, dirinya merasa cukup. Setelah gaji dinaikkan, dia justru merasa tidak cukup. Harus saya akui, yang dia katakan benar adanya. Naiknya penghasilan ada kalanya justru bisa memperbesar perasaan tidak puas.

Ketika hidup terasa semakin nyaman, kita pun berusaha mempertahankan kenikmatan itu. Tuntutan kita bahkan justru semakin meningkat. Munculnya kekhawatiran menjadi pertanda ketidakrelaan kita kehilangan kenyamanan yang telah kita raih. Masalahnya, rasa khawatir lalu menggerogoti hidup rohani kita. Yesus menggambarkan kekhawatiran dan kenikmatan hidup itu bagaikan tanah yang dipenuhi semak duri. Firman Tuhan tidak lagi menyegarkan jiwa karena tidak mampu bertumbuh subur.

Kesejahteraan jiwa seharusnya kita utamakan. Caranya adalah dengan membaca, merenungkan, dan hidup di dalam firman setiap saat (Mzm. 1:2-3). Namun kita sering berpikir terbalik. Kita menyibukkan diri sedemikian rupa untuk mengejar penghasilan tambahan. Akibatnya, kita kelelahan dan dipenuhi kecemasan. Saatnya kita kembali mengutamakan firman Tuhan. Agar kita memperoleh kepuasan hidup yang sejati. --HEM/www.renunganharian.net
   
MARI KITA MENGEJAR KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA, SEMBARI MEMPERSILAKAN TUHAN MENGURUS SISANYA.-MATIUS 6:33

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2018/10/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2018/10/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+8:4-15

Lukas 8:4-15

 4  Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
 5  "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
 6  Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
 7  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
 8  Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
 9  Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10  Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11  Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12  Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13  Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14  Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15  Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27-28

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2018 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar