(e-SH) 31 Juli -- Kejadian 50:22-26 - Akhir Hidup Yusuf

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 31 Juli 2018
Ayat SH: Kejadian 50:22-26

Judul: Akhir Hidup Yusuf

Yang penting bukanlah awal, melainkan akhir hidup seseorang. Bukan pula seberapa lama hidup, tetapi bagaimana cara mengisinya.

Dua adagium ini terasa pas dalam kehidupan Yusuf, anak Yakub. Penulis Kitab Kejadian mengakhiri kitabnya dengan catatan bahwa Yusuf tinggal bersama sanak saudaranya di Mesir sepeninggal Yakub (22). Tiada pembalasan dendam, yang ada hanyalah pengampunan; hidup dalam pengampunan sungguh memberkati semua pihak. Penulis menggambarkan Yusuf sebagai sosok yang hidup bahagia bersama buyutnya (23).

Tentu saja proses hidup yang berakhir bahagia itu pasti penuh liku dan tidak mulus. Yusuf sungguh merasakan pahit getir dan juga asam garam kehidupan. Dari sosok yang sangat disayang, Yusuf dijual oleh saudaranya untuk menjadi budak belian. Baru saja mendapatkan kasih dan kepercayaan Potifar, Yusuf merasakan dinginnya penjara karena ulah fitnah istri majikannya. Meskipun berhasil menafsir mimpi, Yusuf pun sempat dilupakan juru minuman yang telah mendapatkan kembali kepercayaan raja. Semua itu dilakoni Yusuf tanpa keluhan.

Dalam Alkitab, tidak tercatat bahwa dia membalas perbuatan juru minuman dan istri Potifar. Yusuf tampaknya percaya bahwa semua duka yang diterimanya hanyalah sarana untuk membawa dia ke jenjang hidup yang lebih tinggi. Dia percaya, Allah mampu mengubah rancangan buruk manusia menjadi baik semata.

Kepercayaan akan pemeliharaan Allah itu pulalah yang mendorong Yusuf mengingatkan saudara-saudaranya bahwa mereka tidak akan selamanya tinggal di Mesir. Dia pun memohon agar, kelak, mereka membawa tulang-tulangnya ke tanah perjanjian (24-25). Pada titik ini Yusuf mengingatkan saudara-saudaranya akan visi besar Allah bagi mereka. Yusuf meninggal sebagai orang yang percaya bahwa Allah tak pernah melupakan janji-Nya.

Doa: Tuhan mampukan kami untuk senantiasa ingat dan memegang janji-Mu bagi kami. [YM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/07/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+50:22-26
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+50:22-26

Kejadian 50:22-26

22  Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.
23  Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.
24  Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."
25  Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
26  Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar