(e-SH) 4 Mei -- Kejadian 11:10-26 - Silsilah, Tanda Penyertaan Tuhan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 4 Mei 2018
Ayat SH: Kejadian 11:10-26

Judul: Silsilah, Tanda Penyertaan Tuhan

Sebelumnya kita telah membaca silsilah Sem dalam Kejadian 10:22-30. Jika kita membandingkan kedua silsilah tersebut, maka kita akan menemukan perbedaan. Pada silsilah ini usia ikut serta disebutkan secara rinci. Silsilah dalam perikop ini khusus membahas keturunan Sem melalui Arphaksad (11). Garis keturunan ini penting bagi bangsa Israel sebab dari sanalah Abraham berasal (26).

Dengan membaca silsilah ini, kita dapat memahami bahwa Abraham berasal dari salah satu anak Nuh yang bernama Sem. Dalam silsilah ini, kita dapat melihat kehadiran penyertaan Tuhan. Tuhan seakan-akan merancang melalui generasi yang turun-menurun untuk memunculkan berbagai tokoh yang dapat menjadi teladan dan inspirasi dalam kehidupan orang percaya. Karena itu, penghormatan terhadap leluhur menjadi hal yang penting.

Jika ditarik hingga ke Sem, maka kita menemukan bahwa Sem adalah seorang yang menjaga harkat dan martabat ayahnya, Nuh. Itu sebabnya Nuh memuji Allah yang disembah Sem dengan mengatakan: "Terpujilah Tuhan, Allah Sem" (Kej. 9:26). Tentu tidak semua generasi yang telah dilahirkan semuanya adalah "orang benar." Dalam garis keturunan tersebut, bisa saja salah satu dari leluhur tersebut dicap negatif oleh masyarakat pada zamannya. Misalnya, dalam silsilah Yesus ada beberapa leluhur-Nya yang dicap pendosa (lih. Mat. 1).

Sekalipun kondisinya seperti itu, Tuhan tetap menunjukkan pemeliharaan-Nya dalam sejarah manusia. Tanpa topangan-Nya, mustahil rencana Allah tentang Mesias dan penyelamatan umat manusia dapat terlaksana. Dengan adanya intervensi Allah dalam sejarah dan kehidupan manusia, maka rencana keselamatan Allah dapat dimulai dari seorang yang bernama Abram dan keturunannya.

Kehidupan seseorang tidak dapat berdiri sendiri. Dirinya selalu terikat dan terkait dengan silsilah keluarga, baik itu pada masa lampau maupun masa depan. Karena itu, betapa pentingnya menghormati nama baik leluhur. Sebab apa yang kita lakukan saat ini terkait dengan masa depan anak cucu kita kelak. [ASP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/05/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+11:10-26
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+11:10-26

Kejadian 11:10-26

10  Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu.
11  Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
12  Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.
13  Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
14  Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber.
15  Selah masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Eber, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
16  Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg.
17  Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
18  Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu.
19  Peleg masih hidup dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan Rehu, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
20  Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug.
21  Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
22  Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor.
23  Serug masih hidup dua ratus tahun, setelah ia memperanakkan Nahor, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
24  Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah.
25  Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
26  Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar