(e-SH) 25 Maret -- Markus 14:53-65 - Sidang Mahkamah Agama

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 25 Maret 2018
Ayat SH: Markus 14:53-65

Judul: Sidang Mahkamah Agama

Pada malam itu juga Mahkamah Agama bersidang. Bukan di tempat biasa, tetapi di rumah imam besar. Tidak diketahui dengan pasti mengapa sidang terhadap kasus Yesus Orang Nazaret dilaksanakan malam itu. Bisa jadi karena penangkapan itu bersifat rahasia dan Mahkamah Agama tidak ingin menjadi sorotan publik.

Mahkamah Agama Yahudi terdiri atas 70 orang-mewakili tiga kelompok wakil masyarakat Yahudi, yaitu: imam-imam kepala, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat-yang dipimpin oleh seorang imam besar. Dan semua anggota mahkamah agama berkumpul di situ untuk mengikuti sidang (53).

Ketika Yesus ditangkap, jabatan imam besar dipegang oleh Kayafas. Menurut Stefan Leks, ia seorang diplomat cerdas sekaligus administrator korup sebab mampu bertahan selama 19 tahun. Padahal menurut aturan jabatan imam besar hanya berlaku 4 tahun saja. Kemungkinan besar dia menyogok macam-macam pihak untuk tetap berkuasa.

Untuk dapat menjatuhkan hukuman mati, Mahkamah Agama memerlukan setidaknya dua orang saksi yang mengatakan hal yang sama (lih. Ul. 17:6).

Menariknya, inilah yang ditekankan Markus, kesaksian-kesaksian itu tidak cocok satu sama lain. Banyak orang yang mengucapkan kesaksian palsu, namun sekali lagi tidak sesuai satu dengan yang lainnya. Tak mudah menjatuhkan hukuman bagi Yesus karena ternyata sulit mencari dua kesaksian yang sama (55-59).

Yesus diam mendengarkan semua kesaksian itu. Yesus tidak membuka mulut-Nya untuk menanggapi semua kesaksian palsu itu (61). Bahkan ketika imam besar bertanya pun Yesus hanya diam. Namun, ketika imam besar, yang piawai berdiplomasi itu, menanyakan perihal kemesiasan-Nya, Yesus dengan tegas berkata, "Akulah Dia" (62). Pengakuan itulah yang dipakai imam besar untuk mengambil suara buat mengenai vonis mati bagi Yesus!

Pada titik itu, mungkin tanpa disadarinya, imam besar menyatakan bahwa kemesiasan Yesus adalah alasan utama kematian-Nya. Yesus mati sebagai mesias, Penyelamat manusia. [YM]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2018/03/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+14:53-65
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:53-65

Markus 14:53-65

53  Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ.
54  Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.
55  Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.
56  Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
57  Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini:
58  "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."
59  Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
60  Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
61  Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
62  Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
63  Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi?
64  Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.
65  Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawalpun memukul Dia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar