(e-RH) 26 Februari -- Lukas 17:11-19 - SULIT BERSYUKUR

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 26 Februari 2018
Bacaan : Lukas 17:11-19
Setahun: Bilangan 30-31
Nats: "Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" (Lukas 17:18)

Renungan:

SULIT BERSYUKUR

Saya sering mendengar orang berkata, "Kita lebih mudah bersyukur ketika sedang bahagia daripada ketika sedang sengsara." Pada umumnya memang begitu. Namun, tidak jarang saya menemukan situasi yang, jujur saja, memalukan: bahkan dalam keadaan yang seharusnya membahagiakan pun, saya tidak bersyukur. Di meja makan sudah tersedia hidangan yang sehat, misalnya, namun saya menganggapnya biasa saja, dan malah iri ketika melihat ada teman di Facebook memasang foto sedang menikmati sajian lezat di restoran mewah.

Kisah dalam Injil Lukas ini meneguhkan kecenderungan tersebut. Sepuluh orang kusta mengharapkan kesembuhan, Yesus menyuruh mereka mendatangi imam, dan di tengah jalan mereka ditahirkan. Namun, hanya satu orang yang, setelah menyadari kesembuhan itu, berbalik untuk memuliakan Allah dan bersyukur kepada-Nya. Jika dihitung, hanya 10% orang yang tahu bersyukur. Sisanya-90% alias mayoritas-tidak tahu bersyukur. Memprihatinkan, bukan?

Apakah kunci pembedanya? Firman-Nya menunjukkan: iman, atau kepercayaan kepada kuasa Yesus (ay. 19). Iman mencelikkan mata rohani sehingga kita dapat mengenali kebaikan Allah, memuliakan Dia, dan bersyukur kepada-Nya. Lebih jauh lagi, iman merupakan kunci untuk mengalami keselamatan.

Tentu saja, saya ingin menjadi orang yang tahu bersyukur. Kenyataannya, saya kerap tergelincir tidak tahu bersyukur. Jadi, bagaimana? Tampaknya saya perlu berdoa, "Ya Allah, hidupkanlah iman saya sehingga, dalam keadaan apa pun, saya dapat mengenali kebaikan-Mu dan bersyukur kepada-Mu." --ARS/www.renunganharian.net
   
IMAN MENCELIKKAN MATA KITA UNTUK MENGENALI KEBAIKAN ALLAH DAN MEMAMPUKAN KITA MENGUCAP SYUKUR KEPADA-NYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2018/02/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2018/02/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+17:11-19

Lukas 17:11-19

11  Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12  Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13  dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
14  Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15  Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16  lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17  Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18  Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
19  Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+30-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+30-31

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar