(e-SH) 2 November -- Yesaya 8:11-22 - Batu Sandungan

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 2 November 2017
Ayat SH: Yesaya 8:11-22

Judul: Batu Sandungan

Kekerasan hati Raja Ahas digunakan oleh Yesaya untuk mengingatkan para muridnya (16). Kisah Ahas juga menjadi pelajaran penting bagi umat Israel. Pelajaran yang mengingatkan bahwa Tuhan bukan sekadar batu sentuhan, tetapi juga batu sandungan (14). Karena itu, karya Tuhan tidak hanya menopang umat-Nya, tetapi juga menjatuhkan mereka yang tidak setia kepada-Nya. Apa yang telah dilakukan Raja Ahas menjadi batu tugu peringatan bagi kehidupan umat manusia (18).

Pada umumnya banyak orang beranggapan bahwa Tuhan selalu memberikan hal-hal yang baik. Jika hal yang buruk terjadi, sudah pasti bukan berasal dari Tuhan. Dalam hal ini, pengalaman Yesaya menunjukkan hal yang berbeda dari anggapan umum itu. Menurut Yesaya, Tuhan dapat menjadi batu sandungan yang dapat membuat orang terjatuh. Tuhan melakukan hal itu agar umat-Nya berbalik kepada-Nya. Hal inilah yang diperlihatkan oleh Yesaya melalui pengalamannya terhadap Raja Ahas. Yesaya menjelaskan bahwa kemarahan Tuhan disebabkan oleh perbuatan Ahas yang mengabaikan suara dan perintah Allah. Itu sebabnya Tuhan berbalik menghukum Ahas dan bangsa Yehuda, yakni mereka akan melarat, lapar, hidup dalam kesesakan dan kegelapan (21-22).

Apa yang dilakukan Ahas menjadi pelajaran bagi umat. Karena Ahas telah menjadikan manusia sebagai sumber kekuatannya. Dalam berbagai bentuk, hal seperti itu juga dilakukan oleh banyak orang. Ada orang yang meminta petunjuk pada arwah dan roh-roh peramal (19). Mereka semua adalah gambaran orang-orang yang tidak menaruh harapan kepada Tuhan. Tindakan Ahas tidak saja dipahami sebagai ketidaktaatan, melainkan sebagai tindakan melawan Tuhan.

Pada umumnya, manusia berusaha menghindari kesukaran. Manusia tidak sadar bahwa perilakunya dapat menjadi batu sandungan. Saat terjatuh kita malah menyalahkan keadaan, orang lain, bahkan Tuhan. Sungguh penting bagi kita selalu mawas diri. Jangan-jangan kitalah penyebabnya. [ASP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/11/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+8:11-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+8:11-22

Yesaya 8:11-22

11  Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini:
12  "Jangan sebut persepakatan segala apa yang disebut bangsa ini persepakatan, dan apa yang mereka takuti janganlah kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya.
13  Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar.
14  Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.
15  Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan."
16  Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.
17  Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.
18  Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion.
19  Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"
20  "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
21  Mereka akan lalu lalang di negeri itu, melarat dan lapar, dan apabila mereka lapar, mereka akan gusar dan akan mengutuk rajanya dan Allahnya; mereka akan menengadah ke langit,
22  dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya, hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kabut.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar