(e-SH) 28 Oktober -- Yesaya 6:1-13 - Pendosa yang Diutus

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 28 Oktober 2017
Ayat SH: Yesaya 6:1-13

Judul: Pendosa yang Diutus

Cara Tuhan mengutus Yesaya digambarkan dengan luar biasa. Dalam penglihatannya, Yesaya melihat Tuhan! (1) dan para Serafim yang berseru tentang kekudusan-Nya (3). Penglihatan itu menggetarkan hati Yesaya. Dengan penuh ketakutan ia berseru, "Celakalah aku!" (4). Sebab Yesaya menyadari bahwa dirinya berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan. Namun, Tuhan sendiri yang berkenan melayakkan hamba-Nya (7). Yesaya pun diutus menjadi nabi di tengah-tengah bangsa yang keras hati (8).

Berjumpa dengan Tuhan adalah hal yang sangat istimewa. Namun tidak semua orang dapat bertatap muka dengan Tuhan. Musa sendiri hanya diperkenankan melihat punggung Tuhan (lih. Kel. 33:20). Di satu sisi, ada perasaan gembira saat Yesaya melihat Tuhan, namun di sisi lain ada perasaan yang mencekam dan menakutkan yang dialami oleh Yesaya. Ditambah lagi ada seruan yang menggetarkan dari para Serafim tentang hakikat Tuhan yang kudus. Dengan perasaan takut dan gentar Yesaya mengakui bahwa dirinya tidak pantas berada di hadapan Tuhan. Yesaya pun mengakui bahwa dirinya hidup di tengah lingkungan yang najis bibir dan ia pun tertular oleh kenajisan itu.

Tuhan tahu kondisi Yesaya dan Ia tidak mempersoalkan hal itu. Dengan cara yang ajaib, Tuhan menghapus kesalahannya dan mengampuni hamba-Nya (7). Kini, Yesaya diminta untuk menjadi utusan Tuhan. Dengan kemantapan hati Yesaya menyerahkan dirinya pada misi Tuhan (8). Ia menyatakan kesiapannya untuk menjadi penyambung lidah Tuhan untuk menyatakan penghukuman bagi bangsanya. Namun, Yesaya bertanya sampai berapa lama berita penghukuman itu akan disampaikan? (11a). Jawaban Tuhan tegas, yakni sampai seluruh wilayah Israel menjadi sunyi sepi (11b). Setelah itu barulah tumbuh tunas yang kudus (13).

Dalam hal melayani, Tuhan tidak mencari orang saleh dan benar untuk mewujudkan kehendak-Nya di dunia. Yang dibutuhkan oleh Tuhan adalah orang yang mau diubahkan oleh Firman-Nya. Bagaimana dengan kita? [ASP]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/10/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+6:1-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+6:1-13

Yesaya 6:1-13

 1  Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
 2  Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
 3  Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
 4  Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.
 5  Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
 6  Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
 7  Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
 8  Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
 9  Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
10  Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."
11  Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.
12  TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong.
13  Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar