(e-RH) 8 September -- Kejadian 35:16-22 - BERKAT TERBAIK YANG HILANG

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 8 September 2017
Bacaan : Kejadian 35:16-22
Setahun: Yehezkiel 25-28
Nats: Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel. (Kejadian 35:22)

Renungan:

BERKAT TERBAIK YANG HILANG

Pernahkah kita bertanya-tanya, mengapa hak kesulungan dari keluarga Yakub akhirnya jatuh kepada keturunan Yusuf? Padahal, Ruben adalah anak pertama Yakub, yang membuatnya berhak menerima berkat yang terbaik sebagai sulung. Namun, kegagalan Ruben menahan nafsu birahi membuyarkan semuanya. Allah menganggapnya bersalah dan Ruben pun harus rela melihat hak kesulungan itu beralih dari padanya.

Entah bagaimana awalnya, di seberang Migdal-Eder terjadi peristiwa yang mungkin akan disesali oleh Ruben seumur hidupnya. Ia nekat tidur dengan gundik ayahnya! Yakub (Israel) pun mendengar akan peristiwa itu, sekalipun ia tidak langsung bereaksi dengan menghukum Ruben. Kitab 1 Tawarikh 5:1 memperjelas bahwa peristiwa memalukan itu menjadi penyebab hak kesulungan Ruben akhirnya beralih kepada keturunan Yusuf, sekalipun ia tidak terlahir sebagai anak sulung. Mungkin di mata Yakub, Yusuf adalah anak sulung yang terlahir dari rahim Rahel, wanita yang sangat dicintai oleh Yakub sejak masa mudanya.

Ruben kehilangan berkat yang terbaik karena gagal mengendalikan nafsunya. Bukankah perkara yang sama sering dialami oleh manusia sepanjang sejarah kehidupan ini? Ada banyak orang gagal mengendalikan diri mereka, yang berakibat mandeg-nya karir, hancurnya rumah tangga, retaknya relasi pertemanan, hilangnya relasi bisnis, dan masih banyak lagi akibat lainnya. Jika kita termasuk orang yang sulit mengendalikan diri, berhati-hatilah supaya kita tidak melakukan kesalahan fatal yang berakibat hilangnya berkat terbaik yang Tuhan sediakan. --GHJ/www.renunganharian.net
   
BANYAK HAL YANG TERBAIK AKHIRNYA TERBUANG KARENA KEBODOHAN MANUSIA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/09/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/09/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+35:16-22

Kejadian 35:16-22

16  Sesudah itu berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari Efrata, bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat sukar.
17  Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki yang kaudapat."
18  Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.
19  Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem.
20  Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.
21  Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.
22  Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel. (35-22b) Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+25-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+25-28

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar