(e-RH) 15 September -- Kejadian 22:1-14 - LANGSUNG

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 15 September 2017
Bacaan : Kejadian 22:1-14
Setahun: Daniel 1-3
Nats: Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham ... lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. (Kejadian 22:3)

Renungan:

LANGSUNG

Seorang anak misionaris di Afrika sedang bermain di kebun. Tiba-tiba ayahnya menyuruhnya tiarap. Anak itu dengan cepat melakukan perintah ayahnya. Lalu si ayah menyuruhnya merangkak secepat mungkin. Anak itu kembali mematuhinya. "Sekarang berdiri dan berlarilah kemari!" Misionaris itu lalu memeluk anaknya dengan lega. Anaknya menengok ke belakang, tampak seekor ular besar menggantung di atas pohon. Jika ia tidak langsung mematuhi perintah ayahnya, kemungkinan besar ular itu akan membunuhnya.

Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengambil dan mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal, sebagai korban bakaran di Gunung Moria (ay. 2). Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, memanggil dua orang bujangnya dan Ishak, anaknya; lalu berangkat menuju tempat yang dikatakan Allah (ay. 3). Ia langsung melakukan perintah Allah, tanpa bernegosiasi, mengajukan pertanyaan atau keberatan atas perintah yang sangat sulit, berat, dan bahkan tidak masuk akal itu.

Kita perlu belajar menaati perintah Allah tanpa menunda-nunda. Pemazmur menggambarkannya seperti mata para hamba laki-laki memandang tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang tangan nyonyanya. Mereka menanti aba-aba dari tangan tuan mereka dan siap untuk segera melakukan perintahnya. Demikianlah kiranya mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Dia mengasihani kita (Mzm. 123:2). Perintah-Nya, meskipun seakan tidak masuk akal, pada akhirnya mendatangkan kebaikan bagi kita. --IN/www.renunganharian.net
   
KETAATAN MELAKUKAN PERINTAH TUHAN MERUPAKAN BERKAT BESAR. KETIDAKTAATAN MELAKUKAN PERINTAH TUHAN MERUPAKAN BAHAYA BESAR.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/09/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/09/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+22:1-14

Kejadian 22:1-14

 1  Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
 2  Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
 3  Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
 4  Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
 5  Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
 6  Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
 7  Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
 8  Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
 9  Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10  Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
11  Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12  Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
13  Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
14  Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Daniel+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+1-3

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar