(e-RH) 10 Mei -- Kisah Para Rasul 9:19-31 - PERLU SIRAMAN KASIH

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 10 Mei 2017
Bacaan : Kisah Para Rasul 9:19-31
Setahun: 2 Raja-raja 24-25
Nats: Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan dan jumlahnya bertambah besar oleh pertolongan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 9:31)

Renungan:

PERLU SIRAMAN KASIH

Bisakah sebuah benih tumbuh di tanah yang gersang? Bisa. Caranya? Kita lebih dahulu membuat tanah itu basah dan subur. Kita menyirami dan memberinya pupuk. Setelah tanah itu basah, subur, dan lunak, barulah benih kita tanam sehingga benih itu akhirnya bertumbuh.

Hati manusia seperti tanah, dan benih itu adalah firman Tuhan. Di dunia ini, ada orang yang hatinya lembut, ada yang keras, ada yang sangat keras. Karena itu, jangan heran kita kadang menemukan ada orang yang sulit sekali menerima berita Injil. Pada zaman para rasul, Saulus termasuk orang yang keras hatinya. Selain itu, hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Yesus. Lalu, hal apa yang membuat Saulus berubah? Selain karena perjumpaannya dengan Kristus (ay. 5), murid-murid di Damsyik dan di Yerusalem memperlakukannya dengan penuh kasih. Setibanya di Yerusalem, ada Barnabas yang menerimanya dan membawanya kepada para rasul (ay. 27). Tuhan menumbuhkan, dan umat-Nya ikut berperan memelihara. Tidak heran Saulus sangat bersyukur dan mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan (1Tim. 1:15-16).

Saat ini mungkin kita menemukan orang yang keras kepala dan keras hati, tidak mau menerima kebenaran firman Tuhan, padahal hidupnya sangat kacau. Mintalah pertolongan dan penghiburan Roh Kudus setiap kali kita memberitakan firman-Nya. Tetaplah bersabar terhadap orang itu. Teruslah mengasihinya karena memang butuh waktu yang relatif tidak sebentar untuk mengubah hati yang keras menjadi lembut. --RTG/Renungan Harian
   
TETAPLAH MENGASIHI ORANG YANG KERAS HATI DAN KERAS KEPALA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/05/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/05/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9:19-31

Kisah Para Rasul 9:19-31

19  Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
20  Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
21  Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"
22  Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.
23  Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus.
24  Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia.
25  Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang.
26  Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.
27  Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
28  Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan.
29  Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
30  Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
31  Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-raja+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-raja+24-25

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar