(e-SH) 7 Maret -- Matius 19:27-30 - Berpikir Untung Rugi

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 7 Maret 2017
Ayat SH: Matius 19:27-30

Judul: Berpikir Untung Rugi

Manusia adalah makhluk berakal budi. Tidak heran jika keingintahuan manusia dalam mencari jawaban sangat besar. Untuk memperoleh jawaban yang benar dibutuhkan pertanyaan yang tepat. Jika pertanyaan yang diajukan keliru, maka jawaban yang diperoleh akan membias.

Pertanyaan Petrus mengenai upah mengikut Yesus masih diwarnai pola pikir untung rugi (27). Ibarat melakukan hukum Taurat, seseorang akan diberikan pahala setimpal dengan kerja kerasnya. Ia belum memahami bahwa seluruh hidupnya telah dibeli oleh Allah melalui pengorbanan Kristus. Karena itu, mengikut Yesus merupakan suatu keharusan tanpa pamrih. Walau pertanyaan Petrus salah sasaran, namun Yesus tidak marah dan menegur kebodohannya. Dengan sabar Yesus melayani pertanyaan Petrus. Ia menjamin bahwa pengorbanan para murid-Nya tidak sia-sia. Selain memperoleh hidup kekal, mereka akan diberi peran khusus dalam penghakiman pada akhir zaman (28).

Di samping itu, Yesus menambahkan bahwa orang-orang yang mengalami penderitaan karena nama-Nya akan masuk dalam persekutuan yang baru dengan Allah. Allah tidak akan membiarkan mereka menjadi orang yang terkecil dan kesepian di dunia. Mereka akan memiliki banyak sanak keluarga, kerabat, orangtua, dan saudara rohani dalam Kristus sebagai keluarga Allah di bumi dan langit yang baru (29). Upah yang akan mereka peroleh tidak didasarkan pada siapakah yang terlebih dahulu menerima Kristus. Sebaliknya, pahala itu diberikan berdasarkan ketekunan, kegigihan, dan keuletan hidup demi Kristus sampai akhir (30; bdk. 1Kor. 9:25-27; 2Tim. 4:6-8).

Allah telah membayar lunas segala pelanggaran manusia melalui darah Kristus. Sebab itu, sudah sepantasnya kita membalas kebaikan Allah dengan cara melayani pekerjaan-Nya tanpa pamrih. Siapa yang menuntut upahnya, maka tindakannya merupakan penghinaan bagi Allah.

Bersyukurlah atas rahmat dan kemurahan Allah! Sebab hidup kita telah berpindah dari maut kepada hidup kekal. [TG]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/03/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+19:27-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+19:27-30

Matius 19:27-30

27  Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
28  Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
29  Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
30  Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar