(e-SH) 10 Desember -- Pengkhotbah 12:9-14 - Takut akan Allah dan Nikmatilah Hidup

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 10 Desember 2016
Ayat SH: Pengkhotbah 12:9-14

Judul: Takut akan Allah dan Nikmatilah Hidup

Dalam keseluruhan Kitab Pengkhotbah, keluh kesah dan susah payah menjalani hidup bergema. Hukuman Tuhan yang menjadi penyebab kesusahan manusia (3:10; bdk. Kej. 3:17-19). Keberdosaan manusia membuat hidup penuh kemalangan dan ketidakadilan. Bahkan insitusi pengadilan pun mempraktikkan ketidakadilan (3:16; 4:1).

Sebagai manusia fana, tiada seorang pun dapat mengendalikan kenyataan yang telah terjadi (3:1-8). Manusia tidak mampu "menyelami pekerjaan Allah dari awal sampai akhir" (3:11b). Dalam hikmat, dengan susah payah kita menghasilkan sesuatu yang berharga, ternyata pada akhirnya orang berhikmat tidak dapat melepaskan diri dari kematian (2:16). Ia harus meninggalkan hasil karyanya yang berharga ke tangan orang yang ia tidak tahu apakah akan berhikmat atau tidak (2:19-23). Lebih dari itu, tidak ada kenang-kenangan yang abadi, baik bagi orang berhikmat maupun orang yang bodoh. Semuanya akan dilupakan orang (2:16). Dalam realita pergumulan seperti itu, Pengkhotbah bertanya, "Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?" (3:9; 1:3).

Menurut Pengkhotbah, mustahil seseorang dapat melihat keuntungan dari yang dilakukannya, jika ia mencarinya dari kehidupan. Kuncinya ada di tangan Allah, namun Ia tidak berkenan memberikannya kepada kita (bdk. 7:14). Karena itu, tidak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan, minum, dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Tetapi, semua itu berasal dari tangan Allah (2:24; 3:12-13; 5:17-18).

Solusi kehidupan bukan terletak pada hidup itu sendiri, melainkan pada Allah. Dengan demikian, penutup Kitab Pengkhotbah memberikan kita jawaban tentang apa yang harus dilakukan, yaitu takut akan Allah dan berpeganglah pada perintah-Nya. Sebab, Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan, entah itu baik atau entah itu jahat (12:13-14).

Intinya, tidak perlu memikirkan apa yang tidak bisa kita kontrol dan selami. Percaya pada pemeliharaan Allah. Hiduplah takut akan Allah dan nikmatilah jerih payah kita. Ini pun pemberian Allah. [IT]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/12/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+12:9-14
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+12:9-14

Pengkhotbah 12:9-14

 9  Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
10  Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
11  Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
12  Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
13  Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
14  Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar