(e-RH) 16 Agustus -- KELEDAI BILEAM

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 16 Agustus 2016
Bacaan : Bilangan 22:21-35
Setahun: Yeremia 7-10
Nats: Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup." (Bilangan 22:33)

Renungan:

KELEDAI BILEAM

Salah satu trik untuk mengendalikan kemarahan adalah dengan berhitung dari satu sampai sepuluh di dalam hati. Hal itu menjadikan pikiran lebih rileks. Diharapkan, kita jadi lebih mampu mengendalikan diri sehingga kemarahan kita tidak meluap melalui perkataan atau perbuatan yang bertolak belakang dengan jiwa kristiani yang menjadi jati diri kita.

Ketika Bileam berniat menuruti bujukan Balak untuk mengutuki Israel, Tuhan murka. Malaikat Tuhan menghadang Bileam di tengah perjalanan. Melihat malaikat Tuhan menghunus pedang, keledai Bileam menyimpang dari jalan hingga masuk ke ladang. Bileam murka kepada keledainya. Ya, Allah murka kepada Bileam, dan Bileam murka kepada keledai yang telah menyelamatkannya dari murka Allah. Keledai itu menyelamatkannya dari pedang malaikat, tetapi Bileam ingin membunuhnya.

Bileam yang tersesat menjadi sukar mendengar. Hatinya yang tidak taat pada kehendak Tuhan menjadikan matanya "buta" sehingga tidak melihat malaikat Tuhan. Bileam kehilangan kepekaan sehingga tidak bisa melihat kebenaran. Kita belajar bahwa pengikut Tuhan yang taat memiliki kepekaan terhadap pimpinan Tuhan. Tetapi, kehadiran-Nya akan dianggap sebagai duri bagi mereka yang tidak mau taat. Jangan jadikan risiko ketaatan ini sebagai alasan untuk melarikan diri dari Tuhan. Terlebih lagi kedaulatan Tuhan atas hidup manusia bersifat mutlak. Kedaulatan Tuhan mampu menjaga orang benar dan menaklukkan segala nafsu jahat manusia. --Endang B. Lestari/Renungan Harian
   
PENGIKUT TUHAN YANG TAAT MEMILIKI KEPEKAAN HATI. TETAPI, KEHADIRAN-NYA MENJADI DURI BAGI YANG MENGERASKAN HATI.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2016/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2016/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+22:21-35

Bilangan 22:21-35

21  Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
22  Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
23  Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.
24  Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.
25  Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.
26  Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri.
27  Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
28  Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?"
29  Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."
30  Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
31  Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
32  Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
33  Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
34  Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
35  Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: "Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+7-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+7-10

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar