(e-SH) 19 Maret -- Markus 14:53-65 - Ketika Ia Terdiam

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 19 Maret 2016
Ayat SH: Markus 14:53-65

Judul: Ketika Ia Terdiam

Semangat para imam kepala, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat untuk menangkap dan menghukum mati Yesus kini semakin menggelora (53). Tetapi persoalannya, mereka tidak punya bukti yang cukup kuat untuk menghukum Dia. Mereka mencari-cari kesalahan Yesus tetapi tidak memperolehnya (55). Saksi-saksi palsu diajukan untuk menentang Yesus, namun kesaksian mereka saling tidak bersesuaian (56-59). Meski demikian, suara mayoritas begitu kuat sehingga satu kalimat pengakuan dari Yesus tentang diri-Nya justru menjadi senjata memvonis mati diri Yesus (62-64).

Tanpa pikir panjang lagi, para imam kepala, tua-tua, ahli Taurat, dan Imam Besar memutuskan hukuman mati bagi Yesus (64). Bahkan beberapa orang melakukan penganiayaan fisik terhadap Dia (65). Yesus hanya diam. Catatan Markus memang tidak menjelaskan mengapa Yesus diam. Tetapi dalam kitab Yesaya menyebutkan bahwa Mesias adalah hamba Tuhan yang menderita. Salah satu penderitaan yang akan dialami Mesias adalah membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya (Yes. 53:7). Pada bagian lain, Yesaya juga menyebutkan tentang ketaatan hamba Tuhan itu yang memberikan diri dianiaya, dinodai, dan diludahi (Yes. 50:6). Artinya, diamnya Yesus bukan karena Ia takut menjawab pelbagai tuduhan orang-orang yang menganiayaNya. Diamnya Yesus karena Ia taat menggenapkan kebenaran nubuat firman Tuhan tentang diri-Nya yang adalah Mesias, sang Juruselamat.

Sering kali sulit bagi kita untuk diam. Hal ini terutama ketika kita dihakimi dan dituduh sembarangan. Ketika pembelaan tidak ada gunanya, ketika suara mayoritas bergema kuat untuk menjatuhkan kita, ada kalanya berdiam lebih mampu menyingkapkan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Renungkan: Diam mungkin tidak bisa menenangkan gemuruh tuduhan dan penghakiman suara mayoritas. Setidaknya, diam dapat menenangkan gejolak kemarahan dalam hati kita. Berdiam dan ketahuilah, Dialah Tuhan, Allah Pembela kita. [MF]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/03/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+14:53-65
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:53-65

Markus 14:53-65

53  Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ.
54  Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.
55  Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.
56  Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
57  Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini:
58  "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."
59  Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
60  Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
61  Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
62  Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
63  Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi lagi?
64  Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.
65  Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawalpun memukul Dia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org


0 komentar:

Posting Komentar