(e-RH) 10 Februari 2016 -- Hanya Debu

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 10 Februari 2016
Bacaan : Kejadian 2:1-7
Setahun: Imamat 24-25
Nats: Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

Renungan:

HANYA DEBU

Saat seseorang meninggal, banyak orang yang berbicara tentang
harapan yang sirna, cita-cita yang pupus, serta berbagai penyesalan
karena belum melakukan banyak hal terhadap orang yang meninggal itu.
Sebelumnya, banyak orang berlaku seolah-olah mereka akan hidup
selamanya. Tiba-tiba kematian menghentikan mereka. Kematian juga
menyadarkan orang-orang yang ditinggalkan bahwa hidup itu sangat
singkat, dan manusia itu sesungguhnya tidak berdaya.

Dalam kalender gereja, hari ini adalah Rabu Abu, yaitu 40 hari
sebelum Paskah--hari kebangkitan Kristus dari antara orang mati.
Dalam banyak tradisi gereja, hari ini diperingati dengan berpuasa
dan berdoa secara khusus, sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan
merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan-Nya. Abu yang berasal
dari pembakaran daun-daun palem dari tahun sebelumnya dioleskan ke
dahi para jemaat dalam kebaktian Rabu Abu, sambil berkata, "Ingatlah
bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu."
Jemaat diajak menghayati betapa besarnya kasih Allah yang
ditunjukkan melalui sengsara yang ditanggung Kristus untuk
menyelamatkan manusia. Adapun kebangkitan-Nya menyatakan kemuliaan
keselamatan-Nya.

Apakah sebutir debu berharga? Apakah debu seberat 70 kg berharga?
Ingatlah bahwa Anda hanyalah butiran debu di hadapan Allah, yang
diberi belas kasihan dan dimahkotai dengan kemuliaan. Lakukanlah
yang terbaik bagi Tuhan dan sesama, seolah-olah hari ini adalah hari
terakhir Anda hidup di bumi ini. --Hembang Tambun/Renungan Harian

Allah memahkotai debu dengan kemuliaan dan hormat,
namun debu itu sering kali mengotori kekudusan pencipta-Nya.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2016/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2016/02/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2:1-7

Kejadian 2:1-7

1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan
yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari
segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya,
karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan
apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke
bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
permukaan bumi itu--
7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+24-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+24-25

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar