e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 12 Januari 2016
Ayat SH: Markus 2:18-22
Judul: Hal Berpuasa
Berpuasa bukanlah hal yang asing bagi umat dari berbagai latar
belakang agama yang berbeda. Akan tetapi, tidak sedikit orang
menjalani puasa hanya sebatas kewajiban agama, seperti yang
dilakukan oleh orang-orang Farisi dalam bacaan kita hari ini.
Ketika itu murid-murid Yohanes dan orang- orang Farisi sedang
berpuasa (18). Murid-murid Yohanes berpuasa karena mereka sedang
berduka atas pemenjaraan gurunya, Yohanes Pembaptis (Mrk.1:14).
Sedangkan orang- orang Farisi tampaknya berpuasa karena kewajiban
agama semata. Ketika orang- orang Farisi melihat Yesus dan
murid-murid tidak berpuasa, mereka menegur-Nya. Yesus malah
menjadikannya sebagai pintu masuk untuk mengajarkan tentang puasa
melalui tiga perumpamaan, yaitu mempelai, kain, dan anggur.
Yesus mengajarkan bahwa puasa harus dilakukan dengan: Pertama, waktu
yang tepat (19-20). Yesus menegaskan, selama sahabat-sahabat
mempelai bersama dengan sang mempelai, mereka tidak bisa berpuasa.
Mengapa? Puasa biasa dipahami sebagai simbol rasa duka dan
penyangkalan diri. Bagaimana mungkin mereka bisa berpuasa atau
berduka jika mereka sedang bersukacita bersama sang mempelai?
Intinya, puasa tidak boleh dijalani jika hanya sebatas kewajiban
atau penampilan semata, melainkan harus berasal dari kesungguhan
hati. Kedua, cara yang tepat (21). Dalam perumpamaan menambal baju
lama dengan kain baru, Yesus mengajarkan bahwa tidaklah tepat dan
memadai jika keberdosaan dari hidup lama ditambal dengan
tindakan-tindakan agamawi semata, yang dalam hal ini adalah
berpuasa. Ketiga, tujuan yang tepat (22). Melalui penggambaran
dari ilustrasi anggur baru tidak boleh ditaruh di dalam kantong
yang lama, Yesus menegaskan bahwa tujuan melakukan puasa harus
tepat, sebagaimana anggur baru ditaruh pada kantong baru, bukan
kantong lama.
Seharusnya puasa membawa kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Jika kita melakukannya tanpa tanpa menyangkal diri, puasa yang
dijalani akan sia-sia belaka. [MFS]
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/01/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+2:18-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+2:18-22
Markus 2:18-22
18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi
sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada
Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi
berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai
laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama
mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan
pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
21 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada
baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan
mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah
koyaknya.
22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke
dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan
mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya
dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan
dalam kantong yang baru pula."
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5214923-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 12 Januari -- Markus 2:18-22 - Hal Berpuasa
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar