e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 14 November 2015
Ayat SH: Amsal 17:13-28
Judul: Hidup Bijak
Pengajaran dari pengamsal kali ini masih membahas seputar perilaku
     manusia dalam kehidupannya. Bila kita perhatikan, ada dua hal
     besar yang dibahas oleh pengamsal pada bagian ini, yaitu tentang
     kebebalan dan ketidakbijakan dalam hidup. Tentang kebebalan,
     pengamsal menyoroti orangtua yang berduka karena mendapat anak
     yang bebal (21 dan 25) dan kebodohan yang dilakukan oleh orang
     yang bebal semasa hidupnya (16, 18, 24). Ya, kebebalan seseorang
     akan mengiringnya pada tindakan kebodohan dan membawa duka bagi
     orang-orang di sekitarnya. Karena kebebalan, kebodohan dan
     kesalahan yang dilakukan dianggapnya sebagai sesuatu yang benar.
     Karena kebebalannya, perbuatan bodohnya telah mendukakan
     orang-orang yang dekat dengannya.
Tentang ketidakbijakan, pengamsal menyoroti mengenai perbuatan yang
     tidak bijak (13, 15, 23, 26) dan perkataan yang tidak bijak (14,
     19, 20). Membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar,
     menerima suap, serta membalas kebaikan dengan kejahatan
     digambarkan pengamsal sebagai perbuatan yang tidak bijak.
     Sedangkan pertengkaran, perbantahan, dan bersilat lidah akan
     membuat seseorang jatuh ke dalam kehancuran.
Kontras dengan kebebalan dan ketidakbijakan yang membawa seseorang
     menuju duka dan kehancuran, pengamsal menyoroti bagian lain dari
     kehidupan manusia yang dapat membawa sukacita dan kebijaksanaan.
     Apa yang menyukakan dalam hidup? Keberadaan sahabat yang penuh
     kasih (17) dan hati yang gembira (22). Lalu apa yang disebut bijak
     dalam hidup? Ketika kita tahu kapan perlu menahan diri dan menahan
     perkataan (27, 28). Karena itu, jalanilah hidup dengan sukacita
     dan bijaksana di dalam Tuhan. Perhatikanlah bagaimana kita hidup
     di dunia ini, agar tidak terjerumus pada kebebalan dan
     ketidakbijakan. [MFS]
e-SH versi web:          http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/11/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                       https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                 http://alkitab.sabda.org/?Amsal+17:13-28
Mobile:                  http://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+17:13-28
     Amsal 17:13-28
13  Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan
     menghindar dari rumahnya.
14  Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi
     undurlah sebelum perbantahan mulai.
15  Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar,
     kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.
16  Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat,
     sedang ia tidak berakal budi?
17  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang
     saudara dalam kesukaran.
18  Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan,
     yang menjadi penanggung bagi sesamanya.
19  Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa
     memewahkan pintunya mencari kehancuran.
20  Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang
     memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
21  Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang
     bodoh tidak akan bersukacita.
22  Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang
     patah mengeringkan tulang.
23  Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk
     membelokkan jalan hukum.
24  Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata
     orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
25  Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati
     ibunya.
26  Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun
     tidak patut.
27  Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang
     berpengertian berkepala dingin.
28  Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan
     disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
   Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5185745-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 14 November -- Amsal 17:13-28 - Hidup Bijak
      Labels: 
0 komentar:
Posting Komentar