(e-SH) 29 Oktober -- Amsal 10:1-16 - Tiga Berkat Kehidupan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 29 Oktober 2015
Ayat SH: Amsal 10:1-16

Judul: Tiga Berkat Kehidupan

Amsal 10:1-22:16 dikenal dengan sebutan amsal-amsal Salomo, dan berisi
berbagai macam dan ragam nasihat kehidupan. Seorang pengkhotbah
mengatakan bahwa Amsal sesungguhnya adalah kalimat pendek yang
ditarik dari pengalaman yang panjang. Pengalaman apa yang ingin
disampaikan dalam Ams. 10:1-16?

Bagian ini mengajak kita merenungkan tiga berkat yang diterima dari
Allah dalam hidup ini: anak (1), harta milik (2-6, 15-16), dan
relasi dengan sesama (7-14). Penulis Amsal menegaskan pentingnya
mengajarkan kebijaksanaan kepada anak, supaya tidak mendatangkan
kedukaan bagi orang tuanya. Kebijaksanaan mengenai apa? Mengenai
bagaimana mengelola harta yang Tuhan percayakan kepada kita, dan
pentingnya mengutamakan kebenaran dan kerajinan untuk
mengelolanya. Di dalam kebenaran ini termaktub juga relasi dengan
sesama, di mana penulis Amsal menegaskan pentingnya menjaga hati
dan perkataan dalam perbuatan. Dimanakah peran Tuhan dalam semua
ini? Perhatikan perbandingan antara orang benar dan orang fasik.
Penulis Amsal menarik garis yang tegas antara hidup di dalam Tuhan
Allah dengan hidup yang tidak menuankan Allah yang benar. Ketika
sumber dan pusat kehidup digeser dari Allah yang sejati, di sana
kita akan jatuh pada kefasikan.

Sudahkah kita menjadi bijak dalam kehidupan? Adakah jalan yang kita
tempuh sudah bersesuaian dengan kebenaran? Apakah kita cermat
dalam mengikuti perintah-perintah kebenaran dan mempraktekkannya?
Bagaimana cara kita memperlakukan sesama? Apa yang menjadi sasaran
upah kita? Kehidupan ataukah dosa?

Akhirnya, penulis Amsal mengajak kita menguji sumber kebahagiaan kita.
Bagi orang kaya, harta adalah sandarannya. Bagi orang melarat,
mereka dipenuhi ketakutan akan kemiskinannya. Tentu saja sikap
hidup yang benar adalah kebijaksanaan, bahwa Tuhan tidak
membiarkan orang benar melarat (3), dan bahwa upah orang benar
akan membawa kepada kehidupan (16). [IBS]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/10/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+10:1-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+10:1-16

Amsal 10:1-16

1 Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada
ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.
2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi
kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi
keinginan orang fasik ditolak-Nya.
4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin
menjadikan kaya.
5 Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur
pada waktu panen membuat malu.
6 Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik
menyembunyikan kelaliman.
7 Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang
fasik menjadi busuk.
8 Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa
bodoh bicaranya, akan jatuh.
9 Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku
jalannya, akan diketahui.
10 Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh
bicaranya, akan jatuh.
11 Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang
fasik menyembunyikan kelaliman.
12 Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala
pelanggaran.
13 Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung
tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.
14 Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah
kebinasaan yang mengancam.
15 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi
kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.
16 Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan
orang fasik membawa kepada dosa.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5178239-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar