Santapan Rohani Hari Ini: Kekuatan Bersama

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Kekuatan Bersama


Kekuatan Bersama

Posted: 03 Sep 2015 10:00 AM PDT

Jumat, 4 September 2015

Kekuatan Bersama

Baca: Efesus 4:7-16

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

4:8 Itulah sebabnya kata nas: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.”

4:9 Bukankah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Seluruh tubuh . . . sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota—menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. —Efesus 4:16

Kekuatan Bersama

Seorang pria yang hendak menaiki kereta api di Perth, Australia, tiba-tiba tergelincir dan tungkai kakinya terjebak dalam celah di antara gerbong kereta dan peron. Belasan penumpang segera berusaha menyelamatkan pria itu. Hanya dengan menggunakan kekuatan otot, mereka berusaha mencondongkan gerbong kereta menjauh dari peron, dan pria yang terjebak itu pun bebas! Di suatu wawancara, David Hynes, juru bicara perusahaan kereta api, berkata, “Semua orang segera turun tangan. Kekuatan bersamalah yang menyelamatkan seseorang dari luka parah yang mungkin dideritanya”.

Dalam Efesus 4, kita membaca bahwa kekuatan bersama merupakan rencana Allah dalam membangun keluarga-Nya. Allah telah memberikan kepada setiap dari kita anugerah menurut kasih karunia-Nya (ay.7) untuk maksud khusus agar “seluruh tubuh,—yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota—menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih” (ay.16).

Setiap orang mempunyai tugas yang harus dilakukannya dalam keluarga Allah; tidak ada yang hanya menjadi penonton. Dalam keluarga Allah, kita menangis dan tertawa bersama. Kita menanggung beban satu sama lain. Kita saling mendoakan dan menyemangati. Kita saling menantang dan menolong untuk berpaling dari dosa. Tunjukkanlah, ya Bapa, bagaimana kami dapat menolong sesama anggota keluarga-Mu hari ini. —Poh Fang Chia

Apakah kamu ikut turun tangan atau hanya menonton? Apa saja karunia yang kamu miliki? Bagaimana Allah dapat memakaimu untuk menolong orang lain agar bertumbuh semakin dekat kepada-Nya?

Kita membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang Allah kehendaki bagi kita bersama.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 143-145; 1 Korintus 14:21-40

Sebuah Perspektif Baru

Posted: 03 Sep 2015 02:00 AM PDT

Oleh: Hero Putra Halim

Sebuah Perspektif Baru 650

Tak banyak kata yang bisa kuucapkan
'Tuk gambarkan banyaknya peristiwa dalam hidupku
Yang makin kusadari di sepanjang perjalanan itu
Aku terbatas dan tidak sama dengan orang lain

Sebagaimana kebanyakan orang di dunia
Dulu aku begitu sulit memahaminya
Keterbatasan dan perbedaan itu
Terasa begitu mengganggu

Tetapi seiring bertambahnya usia
Kini aku justru mensyukurinya
Karena semua itu membawaku
Makin mengenal Sang Pemelihara hidupku

Dia Pribadi yang tak pernah lalai menyertai
Walau perbedaan membuat orang meninggalkanku
Dan keterbatasan menjadi kendala untuk ku maju
Dia tidak pernah sekalipun meninggalkanku

Bahkan di saat aku merasa
Diri ini sangat terbatas dan tak berguna
Dia menghampiri dan memelukku
Dia mendorongku dan mendewasakanku

Dia mendewasakanku bukan melalui hadiah
Bukan pula melalui prestasi yang melimpah
Dia mendewasakanku melalui berbagai masalah
Perlahan menuntunku menuju pemahaman baru yang indah

Masalah diizinkan-Nya terjadi bukan untuk membatasiku
Tetapi untuk membuka lebar mataku
Akan betapa dinamisnya hidup bersama Sumber Hidup
Akan betapa besarnya kasih Sang Maha Kasih

Hari ini aku bersyukur atas masalah
Yang memberiku sebuah perspektif baru akan Allah
Yang memberiku ruang baru 'tuk alami kasih-Nya
Masalah … yang terus membuatku kuat dan dewasa

0 komentar:

Posting Komentar