Santapan Rohani Hari Ini: Karena Begitu Besar Kasih Allah

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Karena Begitu Besar Kasih Allah


Karena Begitu Besar Kasih Allah

Posted: 12 Sep 2015 10:00 AM PDT

Minggu, 13 September 2015

Karena Begitu Besar Kasih Allah

Baca: Yohanes 3:13-19

3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” —Lukas 23:34

Karena Begitu Besar Kasih Allah

Tanggal 28 Juli 2014, menandai peringatan ke-100 tahun dimulainya Perang Dunia I. Di Inggris, banyak diskusi dan dokumentasi yang ditayangkan oleh media untuk memperingati awal terjadinya konflik 4 tahun tersebut. Bahkan salah satu episode dari program TV berjudul Mr. Selfridge, yang berlatar belakang toko serba ada yang memang terdapat di London, bercerita tentang para karyawan pria berusia muda yang pada tahun 1914 ikut mengantre untuk menjadi relawan di Angkatan Darat. Ketika mengamati gambaran dari sikap rela berkorban itu, saya sangat terharu. Para tentara yang ditampilkan itu masih begitu muda dan bersemangat, sementara kemungkinan mereka untuk kembali hidup-hidup dari pertempuran sangatlah kecil.

Meskipun Yesus tidak pergi berperang untuk mengalahkan musuh duniawi, Dia pergi menuju salib untuk mengalahkan musuh utama manusia, yaitu dosa dan kematian. Yesus datang ke dunia untuk membuktikan kasih Allah yang dinyatakan dalam tindakan dan mengalami kematian yang begitu mengerikan supaya dosa kita dapat diampuni. Dia bahkan rela mengampuni orang yang mencambuk dan menyalibkan-Nya (Luk. 23:34). Dia pun menaklukkan maut dengan kebangkitan-Nya dan sekarang kita dapat menjadi bagian dari keluarga Allah yang kekal (Yoh. 3:13-16).

Peringatan berupa perayaan atau monumen mengingatkan kita akan peristiwa sejarah dan kepahlawanan yang penting. Salib mengingatkan kita pada kematian Yesus yang penuh derita dan keindahan dari pengorbanan-Nya bagi keselamatan kita. —Marion Stroud

Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau begitu mengasihiku sehingga Engkau meninggalkan rumah-Mu di surga, datang ke dunia, dan rela disalibkan demi diriku. Terima kasih karena Engkau telah membayar hukuman atas dosa-dosaku dan mengampuniku.

Salib Yesus adalah bukti terbesar dari kasih Allah. —Oswald Chambers

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 16-18; 2 Korintus 6

0 komentar:

Posting Komentar