Santapan Rohani Hari Ini: Ketika Kesulitan Datang |
Posted: 24 Aug 2015 10:00 AM PDT Selasa, 25 Agustus 2015 Baca: Roma 8:28-308:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Kita tahu . . . Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. —Roma 8:28 Pernyataan pertama yang sering diucapkan banyak orang ketika malapetaka menimpa mereka adalah ayat Roma 8:28. Namun ayat itu tidaklah mudah diterima di masa-masa sulit. Saat saya mendampingi seorang pria yang telah kehilangan tiga anak laki-lakinya, ia meratap, “Bagaimana mungkin bencana ini mendatangkan kebaikan untukku?” Saya tidak bisa menjawab, dan hanya bisa duduk diam dan berduka bersamanya. Beberapa bulan kemudian, dengan penuh syukur ia berkata, “Kesedihanku telah membawaku lebih dekat kepada Allah.” Meski ayat itu mungkin sulit dipahami, tetapi banyaknya kesaksian orang percaya telah meneguhkan kebenaran yang dikandungnya. Kisah hidup penulis himne Fanny Crosby merupakan contoh yang baik. Dunia telah menikmati puji-pujian karyanya yang tak lekang oleh waktu, tetapi kebaikan itu datang dari musibah yang menimpa dirinya, yaitu kebutaannya pada usia 5 tahun. Pada usia baru 8 tahun, ia mulai menulis puisi dan lagu himne. Dengan menulis lebih dari 8.000 lagu rohani dan himne, Fanny telah memberkati dunia dengan puji-pujian populer seperti “Blessed Assurance” (‘Ku Berbahagia), “Safe in the Arms of Jesus” (S’lamat di Tangan Yesus), dan “Pass Me Not, O Gentle Savior” (Mampirlah, Dengar Doaku). Allah memakai kesulitan yang diderita Fanny untuk mendatangkan kebaikan bagi dirinya dan bagi kita, serta untuk memuliakan-Nya. Ketika bencana menimpa kita, memang sulit memahami bagaimana hal itu dapat mendatangkan suatu kebaikan, dan kita pun tidak selalu bisa melihat kebaikan itu dalam hidup kita. Namun Allah mempunyai maksud yang baik dan Dia selalu menyertai kita. —Lawrence Darmani Pencobaan hidup apakah yang kamu sadari telah mendatangkan kebaikan bagimu? Apa sajakah kebaikan yang kamu alami? Penderitaan apakah yang sedang kamu alami saat ini dan yang kamu harapkan mendatangkan kebaikan bagimu? Allah selalu memiliki maksud baik atas setiap pencobaan yang kita alami. Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Korintus 7:20-40 |
Posted: 24 Aug 2015 02:00 AM PDT Baca: 1 Yohanes 3:16-243:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. 3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, 3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu. 3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, 3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. 3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. 3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Seorang pemuda mengirimkan surat cinta kepada kekasihnya. Ia menulis:
Rasul Yohanes berkata bahwa Yesus Kristus menunjukkan arti kasih sejati ketika Dia "menyerahkan nyawa-Nya untuk kita". Yohanes lalu melanjutkan, "jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita" (1Yoh. 3:16). Dalam bahasa Yunani, kata yang diterjemahkan sebagai kasih dalam 1 Yohanes 3:16 adalah “agape”. Agape adalah kasih yang ditandai dengan pengorbanan. Kasih yang didasarkan pada komitmen, bukan emosi. Bukan sekadar apa yang kita suka atau tidak suka. Agape adalah sebuah keputusan untuk mengasihi sekalipun ada harga yang harus dibayar. Menyerahkan nyawa kita untuk orang lain tidak selalu berarti menjemput ajal. Sering kali itu artinya berhenti dari segala kesibukan kita dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Saya pernah didorong oleh Roh Kudus untuk berhenti menggosok lantai dapur dan mengunjungi seorang tetangga. Kunjungan itu kemudian menjadi awal persahabatan kami, dan melalui persahabatan kami, ia akhirnya menerima Kristus. Jangan kehilangan kesempatan-kesempatan kecil untuk mengasihi karena kamu terus menunggu kesempatan-kesempatan besar. Dengan kasih agape, tindakan yang sederhana pun menjadi sesuatu yang sangat berarti.—JEY Kasih dalam tindakan adalah kasih yang sesungguhnya! |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar