e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 19 Agustus 2015
Ayat SH: 2 Raja-Raja 4:8-37
Judul: Allah, Sandaran Hidupku
Apa artinya sandaran? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
sandaran memiliki tiga arti, yakni: sebagai tempat untuk
bersandar; sebagai alat untuk menyandarkan; dan sebagai tumpuan
hidup (harapan). Banyak orang menyandarkan hidup pada uang,
karier, kepintaran, prestasi, dan lain sebagainya. Di antara
semuanya itu, hanya Allah saja yang dapat dijadikan sandaran hidup
yang kokoh dan abadi.
Dalam hidup Elisa, wanita Sunem menempati posisi penting dalam
pelayanannya. Segala kebutuhan makan, minum, dan tempat tinggal
disediakan oleh wanita tersebut (8). Terlihat jelas bahwa wanita
Sunem mengetahui identitas kenabian (9) dan kebiasaan membaca dari
Elisa. Itu sebabnya wanita itu menyediakan peralatan baca dan
tulis di kamar Elisa (10).
Sebenarnya bukan karena perbuatan wanita itu yang membuat Elisa
peduli. Lebih dari itu adalah ketulusannya memberikan tumpangan
tanpa pamrih dan halus budi pekertinya menghormati Elisa sebagai
nabi Allah. Walaupun wanita itu tidak meminta balas jasa, tetapi
Elisa ingin memberikan sesuatu yang bernilai atas kebaikan
hatinya, yaitu seorang anak (11-17).
Awalnya, hadiah seorang anak dari nabi Elisa membuat kebahagiaan
keluarga ini menjadi sempurna. Namun kebahagiaan itu tidak
berlangsung lama, sebab anak itu meninggal karena penyakit
misterius (18-20). Fakta ini menghancurkan seluruh kebahagiaan dan
harapan keluarga ini. Dalam kondisi yang pahit serta getir, wanita
Sunem tidak kehilangan iman kepada Allah. Dengan segera ia ke
gunung Karmel mencari Elisa, sebab ia percaya bahwa Allah Elisa
mampu menghidupkan kembali anaknya (25-27a).
Keyakinan yang besar terhadap Allah Elisa membuat wanita ini tidak mau
bangkit berdiri apabila Elisa tidak mau ke rumahnya (30). Sebab
wanita itu tahu bukan tongkat Elisa yang berkuasa, melainkan roh
Allah yang ada pada Elisa (29, 31-34). Ternyata benar apa yang
diyakini wanita tersebut. Kehadiran Allah melalui diri Elisa
membuat harapan yang lenyap menjadi bersinar kembali (35-36).
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/08/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Raja-Raja+4:8-37
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Raja-Raja+4:8-37
2 Raja-Raja 4:8-37
8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang
perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia
dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.
9 Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah
tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi
Allah yang kudus.
10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding
batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat
tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila
ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
11 Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar
atas itu dan tidur di situ.
12 Kemudian berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah
perempuan Sunem itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia
berdiri di depan Gehazi.
13 Elisa telah berkata kepada Gehazi: "Cobalah katakan kepadanya:
Sesungguhnya engkau telah sangat bersusah-susah seperti ini untuk
kami. Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Adakah yang dapat
kubicarakan tentang engkau kepada raja atau kepala tentara?" Jawab
perempuan itu: "Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku!"
14 Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?"
Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah
tua."
15 Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya,
berdirilah perempuan itu di pintu.
16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan,
engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab
perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah
berdusta kepada hambamu ini!"
17 Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak
laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya,
seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.
18 Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia
mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.
19 Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku,
kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia
dan bawa kepada ibunya!"
20 Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia
di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah
dia.
21 Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat
tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak
itu saja di dalam kamar.
22 Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku
salah seorang bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau
pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus pulang."
23 Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi
kepadanya? Padahal sekarang bukan bulan baru dan bukan hari
Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir."
24 Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya:
"Tuntunlah dan majulah, jangan tahan-tahan aku dalam perjalananku,
kecuali apabila kukatakan kepadamu."
25 Demikianlah perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di
gunung Karmel. Segera sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh,
berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem
itu datang!
26 Larilah menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Selamatkah
engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?" Jawab perempuan
itu: "Selamat!"
27 Dan sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi
Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu
berkatalah abdi Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN
menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak memberitahukannya
kepadaku."
28 Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak
laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku
diberi harapan kosong?"
29 Maka berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, bawalah
tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan
seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang
memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah
tongkatku ini di atas anak itu."
30 Tetapi berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi
hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau."
Lalu bangunlah Elisa dan berjalan mengikuti perempuan itu.
31 Adapun Gehazi telah berjalan mendahului mereka dan telah menaruh
tongkat di atas anak itu, tetapi tidak ada suara, dan tidak ada
tanda hidup. Lalu kembalilah ia menemui Elisa serta memberitahukan
kepadanya, katanya: "Anak itu tidak bangun!"
32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan
terbaring di atas tempat tidurnya.
33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan
anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di
atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta
telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia
meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali
ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas
anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka
matanya.
36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan
Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka
berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan
sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian
diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5139140-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 19 Agustus -- 2 Raja-Raja 4:8-37 - Allah, Sandaran Hidupku
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar