e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 26 Juni 2015
Ayat SH: 1 Raja-raja 3:1-15
Judul: Meminta hikmat Ilahi
Allah menyatakan hikmat-Nya juga lewat karya ciptaan-Nya, lewat
hukum-hukum alam yang mengelola ciptaan, dan juga hukum-hukum
moral yang menata kehidupan manusia.
Contoh, kitab Amsal yang merupakan sastra hikmat berlandaskan teologi
penciptaan. Amsal mengajar kita tentang bagaimana berelasi
harmonis dengan alam ciptaan dan dengan sesama manusia.
Masalahnya, dosa membuat manusia tidak dapat melihat sesama
ciptaan sebagai karya Allah, melainkan sebagai alat untuk
kepentingan diri sendiri.
Ada dua hal yang bersifat kontradiktif dalam kehidupan Salomo, yang
kita bisa amati. Di satu sisi, Salomo meminta hikmat dari Allah
agar dapat mengelola bangsanya dengan benar sesuai dengan yang
Tuhan inginkan (9). Permintaan Salomo itu menyenangkan hati Tuhan
sehingga Tuhan mengabulkan permintaannya, ditambah dengan umur
panjang, kekayaan, dan kemuliaan. Hal-hal yang biasanya dicari
oleh raja-raja bangsa-bangsa (10-14). Bandingkan dengan ajaran
Tuhan Yesus agar kita mencari Kerajaan Allah dahulu sehingga
semuanya akan ditambahkan kepada kita (Mat. 6:33).
Sementara di sisi lain, di permulaan pemerintahannya, Salomo melakukan
pernikahan politik dengan putri Firaun (1). Dengan mengikat
hubungan kekeluargaan dengan penguasa tertinggi negara adikuasa
waktu itu, Salomo berharap agar Israel mendapatkan perlindungan
dari Mesir. Namun, ada dua kesalahan. Pertama, Salomo memilih cara
umum yang berlaku pada masa itu, bukan cara Tuhan. Tuhan
menghendaki raja-raja Israel mengandalkan Tuhan, bukan
bangsa-bangsa lain. Hal ini kelak menjadi salah satu alasan Tuhan
untuk menghukum umat-Nya. Kedua, pernikahan politik mencederai
makna pernikahan kudus sebagaimana yang telah dicanangkan Tuhan
sejak taman Eden (Kej. 2:24-25).
Belajar dari Salomo, marilah mengandalkan hikmat Tuhan. Bisa melalui
pengamatan terhadap karya ciptaan-Nya atau yang terutama dari apa
yang diajarkan Alkitab. Pengajaran Alkitab seharusnya menjadi
prinsip dan motivasi dasar bagi kita dalam menerapkan hikmat
Ilahi.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/06/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+3:1-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+3:1-15
1 Raja-raja 3:1-15
1 Lalu Salomo menjadi menantu Firaun, raja Mesir; ia mengambil anak
Firaun, dan membawanya ke kota Daud, sampai ia selesai mendirikan
istananya dan rumah TUHAN dan tembok sekeliling Yerusalem.
2 Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di bukit-bukit
pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN
sampai pada waktu itu.
3 Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut
ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan
korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.
4 Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban,
sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu
korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.
5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi
pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak
Kuberikan kepadamu."
6 Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih
setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup
di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan
Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan
memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti
pada hari ini.
7 Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat
hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku
masih sangat muda dan belum berpengalaman.
8 Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang
Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak
terkira banyaknya.
9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang
perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara
yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi
umat-Mu yang sangat besar ini?"
10 Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang
demikian.
11 Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah
meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau
kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan
hukum,
12 maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu,
sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan
pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti
engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti
engkau.
13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik
kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada
seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.
14 Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap
mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu
Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."
15 Lalu terjagalah Salomo; ternyata ia bermimpi. Sekembalinya ke
Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan,
dipersembahkannya korban-korban bakaran dan korban-korban
keselamatan, kemudian ia mengadakan perjamuan bagi semua
pegawainya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5109937-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 26 Juni -- 1 Raja-raja 3:1-15 - Meminta hikmat Ilahi
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar